close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Bendahara Umum GPK, Nadia Hasana Humaira (kiri), menerima piagam penghargaan usai menjadi pembicara dalam seminar nasional yang digelar Himakom FISIP UMJ, Tangerang Selatan, pada Senin (24/1/2021). Dokumentasi FISIP UMJ
icon caption
Bendahara Umum GPK, Nadia Hasana Humaira (kiri), menerima piagam penghargaan usai menjadi pembicara dalam seminar nasional yang digelar Himakom FISIP UMJ, Tangerang Selatan, pada Senin (24/1/2021). Dokumentasi FISIP UMJ
Politik
Selasa, 25 Januari 2022 12:18

Kepemimpinan perempuan harus disertai kualitas

Keterwakilan perempuan di parlemen hingga kini masih di bawah 30% sesuai amanat undang-undang.
swipe

Bendahara Umum Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Nadia Hasana Humaira, menilai, perempuan harus memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri karena posisinya di dunia politik sudah setara dengan laki-laki.

"Bahkan, ruang dalam aspek aktualisasi dalam politik sudah semestinya perempuan ambil peran," ucapnya dalam seminar nasional "Menjadi Pemimpin Sukses di Era 5.0" yang digelar Himapol FISIP UMJ di Aula Kasman Singodimedjo FISIP UMJ.

Meskipun demikian, menurutnya, peningkatan kualitas diri perempuan tidak melulu di arahkan ke gelanggang politik. Yang terpenting baginya, potensi perempuan harus terspesialisasi.

"Sehingga mampu berdaya saing dan bermanfaat yang dapat disalurkan dalam kehidupan bermasyarakat," jelasnya dalam keterangan tertulis.

Ketua Pemenangan Dapil DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melanjutkan, sudah banyak perempuan Indonesia yang dapat dijadikan contoh. Oleh karena itu, para perempuan tidak perlu khawatir.

"Masih banyak perempuan-perempuan lain yang memperjuangkan hak-hak perempuan yang sama," ujarnya. "Hanya memang kendalanya perempuannya itu mau atau tidak."

Pada kesempatan sama, Staf Ahli Komisi I DPR, Dhini Sastroatmodjo, menambahkan, kuota perempuan di DPR sesuai amanat undang-undang sebesar 30%. Namun, jumlah keterwakilannya belum terpenuhi.

"Dari total di parlemen, baru mencapai 22%. Inilah pentingnya perempuan harus terlibat bahkan pada suksesi 2024, perempuan harusnya memilih perempuan agar kuota terpenuhi," tuturnya.

Seperti Nadia, dirinya juga mendorong peningkatan kualitas diri perempuan. Dhini juga meminta para perempuan berani tampil dan meyakinkan saat berhadapan dengan laki-laki.

"Pengetahuan, soft skill juga tidak boleh dilupakan. Di sini banyak perempuan yang hadir, jadi terus meningkatkan kualitas diri untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan," katanya.

Sebelumnya, Kaprodi Ilmu Politik FISIP UMJ, Usni Hasanudin dalam sambutannya mengutip pernyataan mantan pemimpin militer dan politik Prancis, Napoleon Bonaporte.

"Suarakanlah kebenaran dengan berani, tetapi jangan di luar sistem. Masuk ke dalam sistem agar suara kebenaran dapat tersampaikan dengan rute yang baik," serunya.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan