KIB susun platform politik tentukan capres di Surabaya

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan menyusun platform untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres 2024. Penyusunan platform dimulai dari penyampaian visi-misi tiga parpol KIB dalam sebuah acara yang akan digelar di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (14/8).

"KIB sudah selesai daftar. Berikutnya yang sedang dalam proses penyusunan itu adalah platform KIB. Ini penting karena platform ini modal bagi kita juga untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden," ujar Arsul Sani di depan Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (10/8).

Menurut Arsul, KIB dalam proses penjaringan capres dan cawapres lebih mengutamakan dari internal. Kendati demikian, terbuka kemungkinan untuk mengusung kandidat dari luar KIB dengan tiga syarat yakni popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas.

"Meski sekali saya tegaskan, semangat yang ada di KIB adalah melihat yang dari internal dulu. Tetapi kan tidak bisa dibatasi, karena pada akhirnya parpol manapun termasuk yang ada di KIB akan menentukan capres dan cawapres nya itu kan pertama berdasarkan popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas," tutur anggota Komisi III DPR ini.

Namun, apabila nantinya sepakat mengusung kandidat dari luar, maka KIB akan menyodorkan platform sebagai kontrak politik 

"Sederhananya, kami mempertimbangkan untuk mengusung anda tetapi ini lho platform kami. Kontrak politik harus jelas. Jadi tidak kemudian pragmatis. Tidak hanya bicara misalnya kalau jadi presiden, kami di kabinet dapat jatah sekian. Itu tak tak terhindarkan tapi bukan hanya itu lah yang kita pikirkan," ucap Arsul.

Kendati demikian, menurut Arsul, saat ini belum ditentukan siapa capres yang akan didukung KIB. Bagi dia, peluang capres dari internal dan eksternal KIB sama besarnya.

"Kemungkinan, bagi saya, sama besarnya. Setelah ada platform kita akan berdiskusi dengan calon-calon potensial, bicara lah," ucapnya.