Di depan Jokowi, Megawati curhat sering dicemooh karena teriak merdeka

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sering dikritik lantaran kerap memekikan kata merdeka di awal sambutannya. Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Lenteng Agung, Selasa (21/6).

Rakernas II PDIP ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri kader PDIP.

"Supaya Bapak Presiden tahu, sejak saya jadi ketum partai yang masih disebut PDI, itu ketika saya teriak teriak merdeka, media itu dan banyak orang seperti mencemoohkan saya, sudah merdeka kok terus teriak-teriak merdeka," kata Megawati di lokasi Rakernas II PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (21/6).

Meski dikritik, Megawati mengakui jika pekikan merdeka merupakan kemauannya pribadi. Tujuannya, untuk mengingatkan, meski Indonesia sudah merdeka bukan berarti lupa bahwa bangsa ini sudah bebas berdaulat.

"Jadi, saya bilang ya itu maunya saya, tapi untuk mengingatkan bahwa meskipun kita telah merdeka tetapi bukan berarti kita harus lupa bahwa kita ini orang yang merdeka dan bebas berdaulat," ujarnya.

Demikian pula ketika dia berpidato di markas TNI AL beberapa waktu lalu. Awalnya hanya beberapa prajurit yang membalas teriakannya. Lalu ketika dia meminta agar teriakannya disambut semangat, para prajurit pun membalasnya dengan semangat.

"Jadi saya bilang, kalian itu biar tentara enggak mungkin jadi tentara kalau kita tidak merdeka. Jadi, jangan lupa kecuali kalau sama yang lain, tapi kalau ketemu saya tolong pasti akan mengatakan merdeka!," ucapnya seraya tertawa.

Diketahui, Rakernas II PDIP merupakan amanat dalam Kongres V Partai yang digelar pada tanggal 8-11 Agustus 2019. Rakernas akan mengusung tema Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara.

Sejumlah nama calon presiden (capres) akan menjadi salah satu agenda pembahasan dalam Rakernas II PDIP yang digelar pada 21 hingga 23 Juni ini.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, rakernas memang akan membahas sejumlah hal penting, tak terkecuali mengenai pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Hal strategis yang akan dibahas juga terkait dengan konsepsi dasar, visi misi yang akan dibawa oleh calon presiden dan calon wakil wakil presiden yang akan datang," kata Hasto di Lenteng Agung.