sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengakuan Nadiem Makarim ketika diberikan posisi Mendikbud

Mantan bos Gojek itu mengaku tidak peduli dengan pelbagai cibiran orang.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Senin, 28 Okt 2019 15:13 WIB
Pengakuan Nadiem Makarim ketika diberikan posisi Mendikbud

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengatakan tidak sedikit pihak yang mempertanyakan kemampuannya mengemban tanggung jawab besar memimpin sebuah kementerian seperti yang diamanahkan Presiden Joko Widodo.

Mantan bos Gojek itu mengaku tidak peduli dengan pelbagai cibiran orang. Nadiem mengibaratkan pemilihannya sebagai Mendikbud seperti membuka gerbang untuk generasi muda. 

“Kawan-kawan pemuda, gerbang kita telah terbuka,” kata Nadiem saat berpidato pada upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Senin (28/10).

Nadiem tak menampik bahwa ekspektasi masyarakat terhadap dirinya begitu tinggi. Karena itu, ia memilih tidak ingin berandai-andai. “Waktulah yang akan menjawabnya,” ucap pria kelahiran Singapura, 5 Juli 1984 itu. 

Nadiem datang dari dunia bisnis. Di Kabinet Indonesia Maju, ia diserahi tanggung jawab di dunia pendidikan dan kebudayaan, wilayah yang selama ini bertahun-tahun dipimpin menteri dari kalangan kampus.

Nadiem mengaku, pada saat diberikan kesempatan Presiden Jokowi untuk membantu generasi berikutnya, ia tidak berpikir dua kali. “Saya melangkah ke depan, apa pun risikonya,” ucap Nadiem.

Nadiem mengingatkan, saat ini generasi muda Indonesia hidup dalam dunia yang bising karena banyak bisikan, godaan, dan pendapat. Dalam kegaduhan tersebut, seringkali suara hati generasi muda terabaikan.

Padahal, ia meyakini pemuda Indonesia sadar di hatinya masing-masing mempertanyakan ke mana tujuan mereka melangkah. Kebisingan tersebut membuat mereka meragukan dirinya sendiri karena takut dipermalukan, dimusuhi, bahkan gagal.

Sponsored

“Kawan-kawan pemuda, satu-satunya kegagalan adalah kalau kita hanya diam di tempat. Dan satu-satunya kesuksesan adalah kalau kita terus melangkah ke depan. Kita mungkin tersandung-sandung, kita mungkin jatuh, tapi kita tidak akan tiba di tujuan kita kalau kita tidak melangkah bersama,” tutur Mendikbud.

Mendikbud juga mengimbau generasi muda agar tidak hanya menunggu dunia berubah. Pasalnya, dunia ada di tangan pemuda itu sendiri. “Asal kita berani melangkah, kita tak akan pernah kalah,” tutur suami Franka Franklin itu.

Upacara Hari Sumpah Pemuda di Kantor Kemendikbud tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah rangkaian upacara usai, ada penampilan beberapa pertunjukan seni, yaitu Tari Kolosal tentang Persatuan Indonesia, musikalisasi puisi dari SMK Musik Perguruan Cikini, dan penampilan Band Prodijis dari anak-anak berkebutuhan khusus.

Di akhir upacara, Mendikbud sempat melakukan swafoto bersama (wefie) dengan pegawai Kemendikbud yang menjadi peserta upacara. Suasana di lapangan upacara semakin meriah karena pegawai sangat antusias berfoto dengan Mendikbud Nadiem Makarim. Mereka mengenakan pakaian adat atau pakaian daerah. 

Berita Lainnya
×
tekid