sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PPP gandeng kawula muda, pakar sebut hanya isu belaka

Achmad Baidowi sesumbar PPP raih suara anak muda di Pemilu 2024.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 24 Jan 2022 06:21 WIB
PPP gandeng kawula muda, pakar sebut hanya isu belaka

Politisi Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, partainya menargetkan perolehan suara dari kalangan anak muda di pemilihan umum (pemilu) 2024. Baidowi sesumbar, target akan terpenuhi dengan ditandai adanya respons positif terhadap Generasi Muda Pembangunan Indonesia (PP GMPI) yang dikomandaninya selama setahun terakhir.

"Dalam satu tahun saya memimpin GMPI, alhamdulillah mendapatkan respons positif dari anak muda. Ini menandakan bahwa ada potensi yang besar yang bisa dimaksimalkan," kata Baidowi dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Minggu (24/1).

Baidowi juga yakin jika agenda GMPI selama ini bisa membantu PPP melewati ambang batas presidential threshold di Pemilu 2024, khususnya untuk menggandeng suara anak milenial.

"Sebagai organisasi sayap partai, kami yakin dan memastikan setiap kegiatan yang kami lakukan untuk menopang suara partai dan kami yakin PPP akan melewati ambang batas presidential threshold, serta bisa menggandeng suara pemuda," ujar Awiek, sapaan akrabnya.

Selain itu Awiek juga berjanji akan terus melakukan hal-hal positif dengan menggandeng anak muda, sehingga GMPI bisa menjadi wadah untuk mengakomodir ide-ide dan aspirasi generasi muda.

"Ke depan kita akan terus lakukan hal-hal positif, GMPI akan kawal dan akomodir aspirasi generasi muda," tuturnya.

Sementara, peneliti kepemiluan Titi Anggraini menyebut, partai politik yang memainkan isu merangkul anak muda dalam pemilihan umum 2024 seharusnya tidak hanya menjadi narasi belaka. Sejauh ini, dia melihat parpol yang benar-benar berupaya menggandeng anak muda masih sangat sedikit. Bahkan, menggandeng suara anak muda menjadi suatu kesulitan yang kerap dihadapi parpol.

Menurut Titi, parpol seharusnya harus hadir dan mengakomodir aspirasi anak muda. Dengan begitu, parpol bisa mendapatkan tempat di hati anak muda.

Sponsored

"Partai politik harus benar-benar mengakomodir aspirasi anak muda, dan memfasilitasi potensi anak muda, dengan itu saya yakin parpol akan mendapatkan tempat dihati anak muda," katanya.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2021, jumlah usia muda produktif berada di usia 15-64 tahun. Usia produktif pada 2020 mencapai 191,08 juta jiwa atau sekitar 70,72% dari jumlah total penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa. Jumlah ini lebih tinggi dari angka pemilu 2019, di mana setengah dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terdiri dari pemilih muda di usia 17-40 tahun.

Pada 2019, berdasarkan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU), usia pemilih 21-30 sebanyak 42.843.792 orang, dan usia 31-40 tahun 43.407.156 orang. Jika jumlah ini ditambah pemilih usia 17-20 tahun, maka persentase pemilih muda yang terdiri dari generasi milenial (lahir tahun 1981-1999) dan generasi Z (lahir tahun 1997-2012) mencapai 50%.

Sementara, survei Litbang Kompas yang dirilis pada Oktober 2021 menyebutkan, generasi milenial dan generasi Z lebih banyak ketimbang generasi lainnya, dan berhak mengikuti pemilu pada 2024.

Berita Lainnya
×
tekid