PTM masih tuai pro-kontra di tengah kenaikan Covid-19

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut, kebijakan pembelajaran di masa Covid-19 menimbulkan pro dan kontra di DPR. Dasco meminta pemerintah terus melakukan evaluasi dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan dengan tingkat laju penyebaran Covid-19.

"Banyak orang tua khawatir mengenai kalau kemudian masuk itu anaknya terkena virus, tapi juga ada aspirasi yang menyatakan bahwa mereka juga melihat anaknya juga jenuh di rumah. Kemudian ada yang main gadget main game dan lain-lain," ujar Dasco kepada wartawan di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/2).

Dasco menegaskan, evaluasi pemerintah nantinya dapat menentukan apakah sebaiknya daerah yang ditetapkan PPKM level 2 dan 3 untuk menerapkan PJJ.

"Mungkin kebijakan PJJ di level tersebut mungkin bisa dilakukan tergantung dari evaluasi dari pemerintah," ujarnya.

Meski menimbulkan pro dan kontra, Dasco juga meminta pihak sekolah yang pada saat ini masih PTM untuk menjaga protokol kesehatan. 

"Supaya kita menghindari yang tidak kita inginkan terutama klaster-klaster baru," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengapresiasi pemerintah yang memberikan diskresi pembelajaran tatap muka (PTM) dari kapasitas 100 persen menjadi 50 persen. Meski demikian, Piprim mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar sekolah kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama lonjakan kasus Covid-19.

"Ya lumayanlah, walaupun usul kami adalah PJJ dulu ya tapi sudah lumayan 50 persen dan ada opsi untuk orangtua bisa memilih daring dalam rangka merespons lonjakan kasus Covid-19," ujar Piprim dalam telekonferensi, Rabu (9/2).