sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Siapa pantas jadi cawapres Anies Baswedan pada Pilpres 2024?

NasDem memberikan keleluasaan kepada Anies Baswedan untuk menentukan cawapresnya pada Pilpres 2024.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Selasa, 04 Okt 2022 13:31 WIB
Siapa pantas jadi cawapres Anies Baswedan pada Pilpres 2024?

Partai NasDem membebaskan calon presiden (capres) yang didukungnya, Anies Baswedan, untuk memilih pasangannya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, Gubernur DKI Jakarta itu disarankan memilih pendamping dari partai berideologi nasionalis. 

"Melihat Anies yang merepresentasikan suara dan kepentingan sebagian umat Islam, akan lebih baik jika Anies memilih tokoh yang berasal dari partai berideologi nasionalis, seperti Demokrat," kata peneliti utama Indonesia Political Opinion (IPO), Catur Nugroho, kepada Alinea.id.

"Pasangan Anies-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), menurut saya, cukup potensial untuk maju dalam kontestasi Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024. Apalagi, jika NasDem dan Demokrat mampu mengajak beberapa partai lain bergabung, seperti PKS (Partai Keadilan Sejahtera), PAN (Partai Amanat Nasional), dan Golkar," imbuh dia.

NasDem secara resmi mengusung Anies sebagai capres pada Pilpres 2024. Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, pun memberikan keleluasaan kepada Anies untuk menentukan calon wakil presidennya (cawapres).

Meskipun demikian, NasDem harus berkoalisi agar bisa mendaftarkan Anies dan cawapresnya pada Pilpres 2024. Sebab, NasDem hanya meraih 9,05% suara nasional pada Pemilu 2019, sedangkan ambang batas pencapresan minimal mendapatkan 20%.

Lebih jauh, Catur mengakui, Anies selama ini kerap diserang berbagai isu negatif. Namun, hal tersebut dinilai tidak menggerus elektabilitasnya.

"Hal ini dimungkinkan [karena] masyarakat yang memilih Anies adalah para pemilih loyal bersimpati pada Anies sejak Pilgub (Pemilihan Gubernur) DKI 2017," tandasnya.

Anies kerap dikait-kaitkan dengan kelompok kanan, khususnya konservatif. Hal ini menyusul adanya dukungan dari eks pentolan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, dan beberapa kelompok puritan.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid