Terima pinangan Jokowi, elektabilitas Sandi bakal tergerus

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, memprediksi, elektabilitas Sandiaga Salahuddin Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bakal tergerus. Hal itu disebabkan masuknya dia dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Lebih lanjut, Dedi berpendapat, peluang karir politik Sandi, sapaan Sandiaga, juga bakal menyempit usai menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ini jelas berbeda ketika mantan calon wakil presiden itu berada di luar pemerintahan.

"Persis seperti Prabowo (Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, red) yang berangsur kehilangan elektabilitas, bahkan Gerindra di Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2020 alami kekalahan signifikan," ujarnya saat dihubungi Alinea.id, Jumat (25/12).

Dalam Survei IPO pada 12-23 Oktober 2020 di seluruh Indonesia, elektabilitas Sandi mencapai 8,8%. Dia di peringkat empat, kalah dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 17,9%; Prabowo 16,4%; dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 15,3%.

Dedi pun mengatakan, Sandi tampaknya tidak belajar dari gelombang protes loyalis Prabowo saat menerima pinangan Presiden Jokowi. Hal yang sama, imbuhnya, bukan tak mungkin dialaminya.

"Sandiaga tidak belajar bagaimana gelombang protes loyalis pada Prabowo saat menerima ajakan bergabung pemerintah. Maka, hal semacam itu sangat mungkin tereplikasi ke Sandiaga. Potensi ditinggalkan pendukung terbuka," ucapnya.

Presiden Jokowi resmi melantik dan mengambil sumpah enam menteri dan lima wakil menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).

Mereka adalah Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas; Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Menteri Sosial, Tri Rismaharini; Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono; Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi; dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Sementara lima wakil menteri baru, Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra; Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Edward Omar Sharif Hiariej; Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono; Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi; dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Pahala Nugraha Mansury.