Karya monumental Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Muhammad Tito Karnavian tentang democratic policing pada 2017 memicu perdebatan banyak kalangan.
Melalui konsep baru ini, Tito ingin menjadikan konsep democratic policing sebagai strategi baru mendorong institusi Polri sebagai badan utama pengelola keamanan dalam negeri (kamdagri) dan hukum.
Satu poin penting dalam democratic policing, Polri bekerja profesional. Polisi sipil melakukan pendekatan kemanusiaan pada sosok yang mengedepankan civility, sopan santun, keramahan, tanpa kekerasan, dan persuasi.
Wujud dari democratic policing adalah Polri sebagai yang terdepan dari pelayanan publik, sesuai prinsip profesional, modern, dan terpercaya (Promoter).