Protes UU Kewarganegaraan baru India tewaskan belasan orang

UU Kewarganegaraan baru melahirkan tuduhan bahwa Modi dan partainya, BJP, merusak tradisi sekuler India.

Bentrokan terjadi antara warga yang mendukung dan menentang UU Kewarganegaraan baru di New Delhi, India, Selasa (25/2). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui

Belasan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan antara kelompok pro versus kontra UU Kewarganegaraan baru di New Delhi, India. Kerusuhan membayangi lawatan perdana Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke negara itu.

Bentrokan, yang terburuk di ibu kota sejak demonstrasi anti-UU Kewarganegaraan baru dimulai pada Desember, bermula pada akhir pekan tetapi berubah mematikan pada Senin (24/2). Kekerasan juga terjadi pada Selasa (25/2) di berbagai wilayah di timur laut Delhi, hanya beberapa mil dari lokasi pertemuan Trump dan Perdana Menteri Narendra Modi.

Belakangan New Delhi telah menjadi fokus protes anti-UU Kewarganegaraan, yang memudahkan individu non-muslim dari tiga negara tetangga India yang didominasi muslim mendapat kewarganegaraan. Pemerintah Modi mengklaim bahwa UU Kewarganegaraan baru berupaya melindungi pemeluk keyakinan minoritas yang melarikan diri dari penganiayaan di Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan.

Menteri dalam negeri junior India G. Kishan Reddy menuturkan kepada ANI pada Senin bahwa kekerasan yang terjadi adalah sebuah konspirasi untuk mencemarkan nama baik India ketika Trump berkunjung.

Beberapa dari mereka yang memprotes UU Kewarganegaraan baru menuduh bahwa partai berkuasa Bharatiya Janata Party (BJP) yang berhaluan kanan dan pendukungnya menargetkan muslim dan memicu kekerasan.