Sosial dan Gaya Hidup

Sindrom patah hati lebih berbahaya bagi pria

Meskipun stres emosional merupakan faktor utama, stres fisik juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini.

Jumat, 18 Juli 2025 22:01

Studi terbaru yang dilakukan di Universitas Arizona telah membuktikan secara ilmiah bahwa kardiomiopati Takotsubo, yang umumnya disebut sebagai "sindrom patah hati", lebih fatal bagi pria daripada wanita. Penemuan ini menyoroti perbedaan signifikan berdasarkan gender dalam hasil kondisi ini, yang seringkali dipicu oleh stres emosional.

Kardiomiopati Takotsubo adalah kondisi jantung yang seringkali disebabkan oleh stres emosional yang ekstrem, meskipun juga dapat dipicu oleh stres fisik seperti operasi atau stroke. Kondisi ini melibatkan perubahan mendadak pada bentuk ruang pompa utama jantung. Selama kondisi ini, tubuh melepaskan sejumlah besar kortisol dan adrenalin – hormon yang berhubungan dengan stres – yang mengganggu kemampuan jantung untuk berfungsi dengan baik.

Meskipun stres emosional merupakan faktor utama, stres fisik juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini.

Perbedaan Gender
Secara historis, penelitian telah menunjukkan bahwa kardiomiopati Takotsubo lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Studi baru oleh Universitas Arizona, yang menganalisis data dari sekitar 200.000 orang dewasa Amerika yang dirawat di rumah sakit karena kondisi ini antara tahun 2016 dan 2020, mengonfirmasi bahwa 83% kasus memang terjadi pada perempuan. Hal ini memperkuat temuan sebelumnya tentang disparitas gender dalam kejadian sindrom ini.

Namun, studi ini juga mengungkapkan tren penting lainnya: kondisi ini menjadi lebih umum pada kelompok usia yang berbeda.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait