Pusat/balai di lembaga riset

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki 33 pusat/balai riset.

Ilustrasi peneliti. Alinea.id/DebbieAlyw.

Sementara itu, eks Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto menyinggung soal SDM BATAN yang sebelumnya tersebar di fasilitas atau kawasan nuklir, seperti Tangerang Selatan, Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan Jepara. Karena ada kebebasan memilih lokasi kerja, akhirnya ada pegawai muda yang “mudik”.

Menurutnya, di BATAN ada sekitar 20% dari total pegawai lembaga itu SDM berusia muda, 30 tahun ke bawah. Kepindahan itu, menurut Djarot, bisa merugikan karier SDM muda. Pasalnya, di antara mereka, ada yang menjadi pejabat fungsional pranata nuklir. Negara juga akan rugi lantaran kehilangan generasi masa depan pengelola fasilitas nuklir.

“Adalah salah kalau ASN (aparatur sipil negara) diberi kebebasan. Kami ini seperti tentara, yang menunggu perintah mau ditaruh di mana, bukan memilih di mana,” katanya.

Sejak ditinggal beberapa tenaga muda, kini SDM berusia tua yang mem-back up. “Tetapi itu menunjukkan, suatu saat kita akan mengalami masalah siapa penggantinya,” ujarnya.