Baru 1 korban tewas dipastikan kena peluru tajam saat aksi 22 Mei

Rata-rata korban pada aksi 22 Mei terkena peluru karet.

Sejumlah relawan membawa korban kericuhan Aksi 22 Mei di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Antara Foto

Markas Besar Kepolisian RI memastikan ada korban tewas saat aksi massa 22 Mei di kawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang terkena peluru tajam. Jumlah korban tewas yang tertembus pelor panas ini baru satu orang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, kepastian itu diketahui setelah polisi melakukan autopsi kepada jasad korban. Masih ada lima jasad korban tewas lain yang saat ini sedang dalam proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Hanya satu yang sudah dinyatakan meninggal terkena peluru tajam. Yang lainnya masih dalam proses autopsi,” kata Dedi Prasetyo di Jakarta pada Kamis (23/5).

Dedi menjelaskan, jumlah korban meninggal mencapai enam orang. Seluruh korban akan menjalani proses autopsi untuk memastikan penyebab mereka tewas: apakah benar terkena peluru tajam atau karena faktor lain? Hingga saat ini lima jenazah lain masih menjalani proses autopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

“Yang di RS Polri empat jenazah sedang diautopsi. Jasad lainnya ada di rumah sakit berbeda,” tutur Dedi.