KPU minta MUI tenteramkan kondisi politik jelang pemilu

MUI diperlukan untuk meredam panasnya tensi politik Indonesia menjelang Pemilu.

Petugas logistik KPU Kota Bogor menata kotak surat suara Pemilu 2019 di gedung Bapenda, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/2). KPU Kota Bogor mulai merakit kotak surat suara Pemilu 2019 sebanyak 16.045 kotak yang akan disebar ke 2.014 TPS/ Antara Foto

Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa menenteramkan kondisi politik Indonesia saat ini menjelang penyelenggaraan Pemilu 2019. Hal tersebut diperlukan untuk meredam panasnya tensi politik saat ini yang sangat rentan dan mudah dipicu ketegangan yang akhirnya berujung pada konflik.

Komisioner KPU, Ilham Saputra, mengatakan pihaknya berharap penyelenggaraan Pemilu 2019 bisa berjalan dengan baik. Karena itu, dibutuhkan dukungan dari berbagai lembaga termasuk MUI untuk mewujudkan pemilu yang demokratis. 

“Kita ingin ustaz berperan melakukan sosialisasi, bahwa pemilu sebagai sarana bagi rakyat untuk memilih, tak boleh curang dan harus memilih,” kata Ilham dalam rapat pleno Dewan Pertimbangan MUI yang ke-35 di Jakarta pada Rabu (13/1).

Hal yang sama diungkapkan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muchammad Afifuddin. Afif melihat, keterlibatan lembaga seperti MUI paling efektif untuk menentramkan kondisi politik menjelang Pemilu 2019.

“Apalagi isu politik sangat rentan, mudah memicu ketegangan antar kelompok masyarakat. Masyarakat masih mudah dibenturkan lewat Informasi hoaks,” ujar Afifuddin.