Peristiwa

Brain rot gara-gara AI?

Ketergantungan terhadap AI bisa membuat kemampuan seseorang mempelajari pengetahuan baru menurun.

Senin, 23 Juni 2025 19:07

Ketergantungan terhadap teknologi artificial intelligence (AI) bisa bikin kemampuan otak menurun atau yang ngetren disebut brain rot. Studi terbaru yang digelar sejumlah peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan "pecandu" AI potensial mengalami kemalasan metakognitif.  

Dalam studinya, para peneliti melibatkan 54 partisipan yang dibagi ke dalam tiga kelompok. Selama empat bulan, para partisipan diberikan tugas untuk membuat tiga esai. Kelompok pertama, menggunakan bantuan (AI). Kelompok kedua, mengandalkan mesin pencarian. Kelompok ketiga menggunakan otak mereka sendiri.

Tim peneliti lantas mengukur tiga hal, aktivitas otak sebagaimana diukur electroencephalography atau EEG, penggunaan bahasa, dan skor pengakuan mandiri. Hasilnya, tingkat EEG para partisipan yang menggunakan AI cenderung jauh lebih rendah. 

"Kelompok ini (pengguna AI) juga punya kesulitan mengingat kutipan-kutipan dalam esai-esai yang mereka buat dan hanya sedikit merasa memiliki esai-esai itu," kata Nataliya Kosmyna, salah satu peneliti dalam riset itu. 

Riset bertajuk "Your Brain on ChatGPT: Accumulation of Cognitive Debt when Using an AI Assistant for Essay Writing Task" dipublikasi di Jurnal Arxiv pada 10 Juni 2025. Selain Kosmyna, para peneliti dalam riset itu ialah Eugene Hauptmann, Ye Tong Yuan, Jessica Situ, Xian-Hao Liao, Ashly Vivian Beresnitzky, Iris Braunstein, dan Pattie Maes.

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait