Pilkada 2020 dan ironi calon tunggal di negara multipartai

Jumlah calon tunggal di pilkada cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Ilustrasi fenomena calon tunggal di pilkada. Alinea.id/Dwi Setiawan

Di lingkungan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjawab pertanyaan publik terkait pencalonan anaknya, Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito di Pilkada Kediri 2020. Kepada juru warta, Pramono mengaku tak pernah sekali pun mendorong Dhito untuk maju menjadi bupati. 

"Jujur ya, anak saya tidak pernah mendaftarkan untuk maju sebagai calon bupati. Akan tetapi, karena keadaan, partai meminta dan partai menugaskan kepada anak saya untuk maju," kata Pramono seperti dikutip dari Antara, beberapa waktu lalu.

Di Pilkada Kediri, Dhito berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa. Keduanya dipastikan menjadi calon tunggal setelah berhasil menggaet rekomendasi dari sembilan parpol pemilik kursi DPRD Kediri. Enam parpol merupakan parpol penghuni Senayan, sisanya parpol nonparlemen.

Pramono mengaku tak ragu dengan kemampuan putra sulungnya itu. Sejak kecil, Ditho sudah mulai berkecimpung di dunia politik. Ketika menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, Pramono mengatakan, ia sudah mengajak Dhito yang baru berumur 6—7 tahun berkeliling Indonesia.

"Karena ini penugasan sebagai kader partai--di PDI-P enggak boleh memilih--bismillah, (Dhito) maju. Tentunya itu kalau kemudian partai memberikan rekomendasi. Alhamdulillah dia turun ke lapangan dan sambutannya luar biasa," kata Pramono.