SMRC: Aksi 22 Mei bikin masyarakat takut bicara politik

Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) melaporkan adanya penurunan kepuasan dan kepercayaan masyarakat atas kualitas demokrasi.

Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) melaporkan adanya penurunan kepuasan dan kepercayaan masyarakat atas kualitas demokrasi di Indonesia pascaaksi kerusuhan 21-22 Mei 2019. / Antara Foto

Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) melaporkan adanya penurunan kepuasan dan kepercayaan masyarakat atas kualitas demokrasi di Indonesia pascaaksi kerusuhan 21-22 Mei 2019. 

Direktur Program SMRC Sirojuddin Abbas mengatakan, hasil tersebut berdasarkan survei yang dilakukan dengan mewawancarai 1.220 responden secara random di seluruh Indonesia. Wawancara dilakukan pada 20 Mei sampai dengan 1 Juni 2019. 

"Survei menunjukkan, 43% warga menganggap, saat ini masyarakat sering takut bicara politik," Ujar Abbas di kantor SMRC Jakarta, Minggu (16/6). 

Adapun dari survei yang dilakukannya itu, 28% responden menilai pemerintah sering mengabaikan konstitusi. Kemudian, sebanyak 38% responden menilai warga sering merasa takut dengan perlakuan semena-mena oleh aparat penegak hukum. 

Hasil survei juga menunjukan sebanyak 21% warga menilai saat ini sering takut menjalani organisasi dan 25% lainnya juga takut menjalankan agama.