sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

55 emiten melantai di bursa sepanjang 2019

Capaian ini lebih rendah daripada tahun sebelumnya sebanyak 57 perusahaan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 31 Des 2019 13:50 WIB
55 emiten melantai di bursa sepanjang 2019

Sepanjang tahun 2019, tercatat 55 perusahaan baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Capaian ini lebih rendah daripada tahun sebelumnya sebanyak 57 perusahaan.

"Tahun 2019 bukan tahun yang mudah, itu juga karena terpengaruh kondisi eksternal faktor yang berpengaruh terhadap indeks kita," kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi di BEI, Jakarta, Senin (30/12).

PT Uni-Charm Indonesia Tbk. (UCID) menjadi emiten dengan perolehan emisi terbesar tahun ini mencapai Rp1,2 triliun dalam initial public offering (IPO) di BEI. Emiten produsen kebutuhan sanitasi wanita ini melepas sebanyak 831 juta saham dengan harga penawaran Rp1.500 per lembar saham.

Dilihat dari penutupan perdagangan pasar modal tahun 2019 ini, beberapa emiten baru mencatatkan kinerja saham yang meningkat cukup signifikan dari harga penawaran perdana mereka. Emiten-emiten ini turut mendorong kinerja IHSG yang naik 1,7% sepanjang satu tahun.

Tercatat, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE) menjadi emiten yang memberikan harga penawaran tertinggi sepanjang 2019. Saham perdana LIFE ditawarkan pada harga Rp12.100 per saham. Pada penutupan perdagangan tahun ini, saham LIFE tercatat terkoreksi 49,5% atau mengalami penurunan ke level Rp6.100 per saham.

Sementara, emiten yang bergerak di sektor perdagangan komponen elektronik, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS), tercatat menjadi emiten dengan lonjakan saham tertinggi sebesar 3.630% menjadi Rp4.290 per saham, dari harga penawaran perdana Rp115 per saham.

Namun, dari emiten yang melantai di bursa pada tahun ini, tercatat tak ada perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun anak-anak usahanya, yang melantai di BEI pada 2019.

Pada akhir Oktober lalu, Inarno mengatakan pihaknya selalu melakukan komunikasi dan pendekatan dengan Menteri BUMN. Tahun depan, Inarno berharap paling tidak ada lima perusahaan BUMN atau anak usahanya yang bisa melantai di bursa.

Sponsored

Adapun pada 2020, BEI memasang target lebih konservatif dengan pencatatan sebanyak 78 efek yang terdiri dari saham, obligasi korporasi, Dana Investasi Real Estate berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK), Efek Beragun Aset (EBA), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), dan Exchange Traded Fund (ETF).

Untuk pencatatan saham, dalam pipeline per 20 Desember 2019, BEI telah memegang 30 nama perusahaan yang akan melantai di bursa tahun 2020. Dari 30 emiten tersebut, tercatat dua perusahaan meminta pengajuan pembatasan informasi.

Berikut ini adalah nama-nama 28 perusahaan tersebut.

1. PT Alamanda Investama bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
2. PT Bank Amar Indonesia bergerak di sektor keuangan
3. PT Graha Belitung Utama bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
4. PT Putra Rajawali Kencana bergerak di sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi
5. PT Esta Multi Usaha bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi
6. PT Nara Hotel Internasional bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi
7. PT Morenzo Abadi Perkasa bergerak di sektor consumer goods industry
8. PT Diamond Food Indonesia bergerak di sektor consumer goods industry
9. PT Era Graharealty Tbk bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
10. PT Tourindo Guide Indonesia bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi
11. PT Cisadane Sawit Raya bergerak di sektor agrikultur
12. PT Royalindo Investa Wijaya bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
13. PT Pratama Widya bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
14. PT Agro Yasa Lestari bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi
15. PT Karya Bersama Anugerah bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
16. PT Diamond Citra Propertindo bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
17. PT Perintis Triniti Properti bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
18. PT Era Mandiri Cemerlang bergerak di sektor consumer goods industry
19. PT Cahaya Bintang Medan bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi
20. PT Andalan Sakti Primaindo bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
21. PT Aesler Grup Internasional bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi
22. PT Batulicin Nusantara Maritim bergerak di sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi
23. PT Lancartama Sejati bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
24. PT Makmur Berkah Amanda bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
25. PT Metro Healthcare Indonesia bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi
26. PT Pakuan bergerak di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan
27. PT Molly Sentosa Indonesia bergerak di sektor perdagangan, jasa, dan investasi
28. PT Cipta Selera Murni bergerak di sektor consumer goods industry

Berita Lainnya
×
tekid