close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Foto Unsplash.
icon caption
Ilustrasi kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Foto Unsplash.
Bisnis
Senin, 21 April 2025 11:41

Lebih dari 970 orang menandatangani 'deklarasi anti-tarif Trump'

Penulis surat mendesak diakhirinya kebijakan yang dinilai tidak koheren dan merusak perdagangan itu.
swipe

Lebih dari 970 orang, termasuk puluhan ekonom papan atas, telah menandatangani "deklarasi anti-tarif". Selain menyebut kebijakan tarif Donald Trump "salah arah,", para pengkritik juga memperingatkan potensi "resesi yang ditimbulkan sendiri". 

Menurut laporan media, surat tersebut, yang ditandatangani oleh para ekonom terkenal, termasuk peraih Nobel James Heckman dan Vernon Smith, diedarkan selama akhir pekan, dan pada Minggu pagi, surat tersebut telah ditandatangani oleh 976 orang.

Dalam "Deklarasi Perdagangan dan Tarif: Pernyataan tentang Prinsip-prinsip Kemakmuran Amerika," para penulis mengecam tarif "timbal balik" Trump yang memengaruhi lebih dari 180 negara dan wilayah di seluruh dunia. Tarif "timbal balik" tersebut "dihitung menggunakan rumus yang salah dan dibuat-buat tanpa dasar dalam realitas ekonomi," kata surat tersebut.

Pada tanggal 2 April, Trump mengumumkan tarif yang luas terhadap mitra dagang AS, dan menyebut hari itu sebagai "hari pembebasan." Namun, hanya seminggu kemudian, ia memerintahkan penangguhan tarif tertinggi selama 90 hari, sambil mempertahankan tarif dasar 10 persen untuk sebagian besar negara.

Kebijakan tarif Trump telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham serta tarif pembalasan dan tindakan balasan lainnya oleh negara-negara. "Kami mengantisipasi bahwa pekerja Amerika akan menanggung beban kebijakan yang salah arah ini dalam bentuk kenaikan harga dan risiko resesi yang ditimbulkan sendiri," kata surat itu.

Trump berpendapat bahwa tarif dimaksudkan untuk membalikkan defisit perdagangan keseluruhan yang terus-menerus dan membantu meningkatkan industri manufaktur AS. Namun, surat itu menunjukkan, "Tarif pemerintahan saat ini dimotivasi oleh pemahaman yang salah tentang kondisi ekonomi yang dihadapi oleh warga Amerika biasa."

Penulis surat mendesak diakhirinya kebijakan yang dinilai tidak koheren dan merusak perdagangan itu. "Namun, kami tetap berharap bahwa prinsip ekonomi yang baik, bukti empiris, dan peringatan sejarah akan menang atas mitologi proteksionis saat ini," tulis pernyataan tersebut.(cgtn)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan