sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Aksi korporasi di pasar modal capai Rp680,4 triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, aksi korporasi yang dilakukan di pasar modal mencapai Rp680,4 triliun hingga Oktober 2018.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 30 Okt 2018 22:57 WIB
Aksi korporasi di pasar modal capai Rp680,4 triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, aksi korporasi yang dilakukan di pasar modal mencapai Rp680,4 triliun hingga Oktober 2018.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyebutkan jumlah perusahaan yang sudah melantai di pasar modal terus meningkat. 

Perusahaan yang tercatat di bursa sudah mencapai 608 emiten hingga 29 Oktober 2018. Sepanjang tahun ini saja, ada 46 perusahaan baru yang terdaftar di bursa.

"Jumlah emiten yang mencatatkan diri di bursa dari tahun ke tahun meningkat. Sehingga per hari ini sudah ada 608 emiten saham di BEI," jelas Hasan, Selasa (30/10).

Bursa mencatat penggalangan dana yang diperoleh perusahaan melalui aksi korporasi di pasar modal mencapai Rp680,4 triliun. Angka ini mendekati capaian tahun lalu sebesar Rp811,81 triliun.

"Untuk 2018 sampai dengan saat ini Rp680,4 triliun yang berhasil dikumpulkan melalui sumber pendanaan di pasar modal baik penerbitan saham dan turunannya maupun penerbitan obligasi dan surat utang," jelas dia.

Sementara itu dari jumlah investor, lanjut Hasan, bursa mencatat pertumbuhan jumlah investor yang signifikan. Perkembangan pertumbuhan jumlah investor naik 30% dalam satu tahun.

"Alhamdulillah tahun ini kita mencatat pertumbuhan investor lebih dari 180.000. Jadi berkembang 30% dalam satu tahun. Ini mudah-mudahan cerminan dari usaha yang dilakukan selama ini dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bursa, dan stakeholder dalam kampanye nasional yang kita usung yuk nabung saham," kata dia.

Sponsored

Untuk itu, BEI terus mendorong agar perusahaan-perusahaan bisa mulai memanfaatkan sumber pendanaan dari pasar modal. Hal ini sebagai alternatif lain dari pendanaan pihak perbankan seperti yang selama ini mereka lakukan.

Hasan Fawzi menambahkan, dengan mencatatkan perusahaannya di bursa dan menjadi perusahaan publik, maka perusahaan-perusahaan itu dipastikan akan semakin berkembang lagi ke depannya.

"Go public juga diharapkan bisa jadi langkah yang membuat perusahaan makin berkembang, sekaligus upaya menjadi GCG (Good Corporate Governance) yang lebih baik lagi," urainya.

Menurutnya, dengan makin banyaknya jumlah emiten di bursa saat ini, hal itu menunjukkan besarnya potensi perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk berkembang menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Berita Lainnya
×
tekid