sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bank Mandiri prediksi ekonomi Indonesia 2020 tumbuh 5,14%

Bank Mandiri menyatakan ekonomi Indonesia ditopang pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 19 Des 2019 16:28 WIB
Bank Mandiri prediksi ekonomi Indonesia 2020 tumbuh 5,14%

Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,14% pada 2020. Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

Andry menyebut pertumbuhan PMTB tersebut akan ditopang oleh beberapa hal seperti berakhirnya tahun politik. Selain itu, pemerintah dan anggota dewan telah merumuskan paket kebijakan terkait peningkatan daya saing dan iklim investasi domestik seperti undang-undang omnibus law.

"Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, yang kemudian berdampak pada penurunan harga komoditas masih menjadi faktor resiko bagi ekonomi Indonesia tahun 2020," kata Andry dalam paparan Macro Economic Outlook 2020 di Jakarta, Kamis (19/12).

Andry juga memperkirakan tingkat inflasi pada 2020 naik menjadi 3,54% akibat adanya kemungkinan penyesuaian harga beberapa barang yang diatur pemerintah seperti tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sementara, untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 2020 akan menyentuh angka Rp14.296 per dolar seiring dengan melebarnya deifisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Hal tersebut akibat meningkatnya aktivitas kegiatan ekonomi pada sektor riil dan investasi.

"Faktor yang bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2020 adalah transmisi kebijakan moneter seperti penurunan BI-7DRR dan relaksasi kenaikan LTV yang diharapkan akan mulai terlihat pada tahun 2020," ujarnya.

Selain faktor tersebut, Andry juga mengatakan kebijakan fiskal yang makin efektif melalui peningkatan kualitas belanja sehingga belanja negara memiliki dampak multiplier effect yang tinggi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2020.

Sementara itu, hingga akhir tahun ini Andry memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh mencapai 5%. Hal ini disebabkan oleh menguatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga akibat perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020, dan meningkatnya realisasi belanja pemerintah pada triwulan IV-2019.

Sponsored

Adapun harga-harga komoditas penting bagi perekonomian Indonesia seperti batu bara, minyak kelapa sawit, minyak mentah, karet dan nikel secara umum masih akan berada pada level moderat hingga akhir tahun. Sehingga, daya dorong sektor komoditas terhadap pertumbuhan ekonomi relatif lemah.

Berita Lainnya
×
tekid