sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bapanas bakal kelola lebih dari 11 komoditas pangan

Mulanya, sesuai Perpres 66/2021, Bapanas bertanggung jawab mengurusi 9 komoditas pangan.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Sabtu, 10 Des 2022 15:47 WIB
Bapanas bakal kelola lebih dari 11 komoditas pangan

Badan Pangan Nasional atau Bapanas (National Food Agency/NFA) kemungkinan bakal mendapatkan tambahan tanggung jawab baru. Ada kemungkinan komoditas pangan yang akan menjadi tanggung jawab Bapanas lebih dari 11 macam.

Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Budi Waryanto, menjelaskan, tambahan komoditas itu tengah didiskusikan di antara kementerian/lembaga (K/L), antara lain, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kemenko Perekonomian, dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Fokusnya adalah merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional. 

"Awalnya, ada tambahan [komoditas yang akan diawasi], yaitu minyak goreng sama ikan. Ini ditambah lagi dengan terigu dan garam," kata Budi dalam diskusi daring Alinea Forum bertajuk "Orkestrasi NFA dalam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan", Jumat (9/12).

Dalam Perpres 66/2021, ada 9 komoditas yang menjadi tanggung jawab Bapanas, yaitu beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia (lembu, biri-biri, dan domba), daging unggas, dan cabai. Dalam Perpres 125/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, komoditasnya ditambah minyak goreng dan ikan.

Budi mengamini diskusi ini mengarah pada penambahan komoditas pangan yang menjadi tanggung jawab Bapanas. Jumlah lebih dari 11 buah. Penambahan tanggung jawab membuat tantangan Bapanas kian besar.

"Ini kami bayangkan, challenge [besar] lagi. Pegawai kami tinggal 50% dari [pegawai Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian] sebelumnya. Saya dan teman-teman tidak ada pamrih. Kadang-kadang jadi manajer, pelatih, gelandang, dan maju menyerang. Kita nikmati saja," tuturnya. 

Penambahan tanggung jawab jumlah komoditas itu, bagi Budi, adalah adanya keinginan dan semangat luar biasa dari negara untuk menangani pangan. Di sisi lain, orkestrasi tata kelola pangan, terutama stabilisasi pasokan dan harga, yang dilakukan Bapanas belum menemukan yang ideal.

"Kami masih mencari bentuk yang firm. Dalam pertemuan-pertemuan dengan asosiasi, kami masih terbuka. Ada satu produk dan orkestrasi yang kita coba jajaki, yaitu resi gudang," kata Budi membocorkan.

Sponsored

Terkait hal itu, Guru Besar Ekonomi Pertanian dan Sumber Daya Alam Universitas Lampung, Bustanul Arifin, mengusulkan Bapanas fokus mengintegrasikan kebijakan ketersediaan dan permintaan. "Dengan bekerja sama dengan instansi terkait, fokus dan stabilisasi pasokan dan harga."

Diakui Bustanul, langkah Bapanas sejauh ini sudah benar. "Sudah on the track. Akan tetapi, kinerjanya harus terus kita dorong dan bantu."

"Kita tidak boleh lelah karena [Bapanas] harus terus bergerak. NFA sebagai lembaga baru, tiba-tiba mengemban tugas yang strategis dan besar," sambungnya.

Berita Lainnya
×
tekid