sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bersaing di kancah global, Jokowi: RI butuh 3 fondasi utama

Menurutnya, negara cepat menjadi musuh utama bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, pada masa depan.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Sabtu, 06 Agst 2022 08:29 WIB
Bersaing di kancah global, Jokowi: RI butuh 3 fondasi utama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, negara besar dan maju bukan menjadi musuh utama pada masa depan, melainkan negara cepat. Oleh karena itu, Indonesia disebut memerlukan 3 fondasi utama untuk bersaing dengan negara lain.

"Dibutuhkan setidaknya tiga fondasi utama: infrastruktur, hilirisasi dan industrialisasi, serta digitalisasi," tulisnya dalam akun Facebook Presiden Joko Widodo, dikutip Sabtu (6/8).

Terkait infrastruktur, masa pemerintahan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini telah membangun berbagai fasilitas dalam 7 tahun terakhir. Di antaranya, 2.042 km jalan tol, 5.500 km jalan bukan tol, 16 bandara baru, 18 pelabuhan baru, 38 bendungan baru, hingga irigasi 1,1 juta ha. 

"Infrastruktur yang kita bangun saat ini hasilnya mungkin baru akan terasa nanti 5 atau 10 tahun yang akan datang," imbuh Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, pemerintah mendapatkan banyak keuntungan dari hilirisasi dan industrialisasi yang mulai dilaksanakan. Dicontohkannya dengan penyetopan ekspor nikel.

"Anda tahu, nilai ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah pada 2014 hanya mencapai US$1 miliar atau Rp15 triliun. Begitu ekspor bahan mentah kita hentikan di tahun 2017, nilai ekspor nikel kita di 2021 mencapai lebih Rp300 triliun!" tuturnya.

Jokowi menambahkan, digitalisasi diutamakan menyasar 65,4 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Alasannya, berkontribusi hingga 61% bagi ekonomi nasional.

"Jika hilirisasi dan industrialisasi tersebut dilakukan secara konsisten, saya yakin, PDB/GDP ekonomi Indonesia yang saat ini US$1,2-US$1,3 triliun menjadi di atas US$3 triliun," katanya. Angka itu disebutnya membuat Indonesia menempati peringkat 7 dunia pada 2030 dan ke-4 dunia pada 2045.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid