Bursa Thailand perbarui kerjasama dengan BEI

Bursa Efek Thailand (SET) menandatangani pembaharuan memorandum of understanding (MoU) dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kerjasama itu dalam rangka meningkatkan usaha yang disinergikan dalam pengembangan pasar modal. Terutama pada transaksi lintas batas negara, teknologi informasi dan peluang bisnis di antara keduanya. 

Presiden SET Kesara Manchusree, mengatakan, MoU antara SET dan BEI, berjangka waktu lima tahun sampai dengan 6 Maret 2023. Kerjasama ini merupakan rencana strategis SET untuk meningkatkan penggalangan dana dan investasi. Guna menciptakan peluang bisnis bagi pertumbuhan jangka panjang di kawasan ini. 

Perpanjangan jangka waktu MoU diyakini akan mendorong hubungan jangka panjang dan meningkatkan transaksi lintas batas negara dari instrumen keuangan. Misalkan saja Depository Receipts (DR) dan Exchange Traded Funds (ETFs) dengan aset dasar di Thailand atau Indonesia. Perjanjian tersebut juga mencakup kerjasama pengembangan produk menggunakan teknologi baru untuk operasi bisnis. “Sekaligus berbagi informasi untuk lebih memperkuat pengembangan dua pasar modal," tutur dia, Selasa (6/3) di Bangkok.

Chief Executive Officer Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, menambahkan MoU ini untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara kedua bursa di ASEAN. Sekaligus mempromosikan perkembangan pasar modal di kedua negara. Apalagi BEI dan SET memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri. 

"Sebagian besar perusahaan yang tercatat di BEI memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan bursa negara lain. Mereka telah memberikan kontribusi tidak hanya bagi perekonomian Indonesia, namun juga memberikan imbal hasil yang kompetitif kepada investor," kata Tito. 

BEI berharap kerja sama ini dapat membuka potensi lainnya. Tidak hanya bagi emiten di kedua negara, namun juga investor melalui lintas batas, transaksi produk dari instrumen keuangan seperti ETF dengan aset dasar berada di Thailand atau Indonesia.