sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI akui 'burden sharing' bakal tambah beban neraca keuangan

BI siap menanggung sebagian beban pemerintah karena memiliki modal yang cukup besar.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 06 Jul 2020 21:46 WIB
BI akui 'burden sharing' bakal tambah beban neraca keuangan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan skema berbagi beban atau burden sharing antara pihaknya dengan pemerintah dalam mendukung pembiayaan penanganan Covid-19 bakal mengganggu neraca keuangan BI.

"Dengan burden sharing ini ada tambahan beban terhadap neraca keuangan BI, tentu akan memengaruhi postur atau kondisi neraca keuangan BI," katanya dalam video conference, Senin (6/7).

Namun, dia menekankan skema tersebut dapat dijalankan karena BI masih memiliki modal yang cukup besar untuk dapat menanggung sebagian beban pemerintah yang dialihkan ke BI.

"Di akhir 2019, kami mempunyai modal Rp216 triliun. Dengan tingginya modal BI dan rasio modal di atas 10%, tentu saja kami siap berbagi beban tadi untuk tugas kenegaraan," ucapnya.

Dia memastikan, dengan tanggungan pemerintah sebesar Rp397 triliun yang dibebankan ke BI, pihaknya masih dapat merespons dan memenuhi kebijakan moneter yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pasar keuangan.

"Jelas karena extraordinary condition ada implikasi terhadap fiskal dan neraca keuangan BI. Tapi, modal kami cukup kuat dan tidak akan memengaruhi BI dalam melakukan kebijakan moneter sesuai kaidah-kaidah kerangka kebijakan yang kami bangun bertahun-tahun," ujarnya.

Bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, BI akan terus berkoordinasi memastikan jalannya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, termasuk juga mengelola risiko yang mungkin terjadi.

"Kami menegaskan bahwa kami bersama Menkeu sepakat untuk terus memantau perkembangan terkini, prosesnya, kemajuannya, maupun risiko-risiko yang mungkin timbul," tuturnya.

Sponsored

Perry menjelaskan, pihaknya bersama Menkeu akan terus menjaga stabilitas perekonomian nasional, baik dari sisi fiskal dan moneter agar perekonomian dapat tumbuh dengan baik di tahun mendatang, dengan menjaga inflasi dan nilai tukar.

“BI akan menakar dampak terhadap stabilitas nilai tukar dan inflasi. Untuk stabilitas nilai tukar, kami berkomitmen menjaga sesuai fundamental dan menggunakan mekanisme pasar,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid