BI optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 sesuai target

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terus membaik hingga triwulan IV sehingga keseluruhan 2021 tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 3,5%-4,3%. Dari sisi eksternal, neraca pembayaran Indonesia diperkirakan tetap naik.

"Diperkirakan, transaksi pada triwulan III-2021 akan kembali mencatat surplus dengan didorong oleh surplus neraca perdangan yang meningkat menjadi US$ 13,2 milar, di mana tertinggi sejak triwulan IV-2009,” jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan persnya secara daring, Selasa (19/10). 

Kinerja neraca pembayaran didukung oleh peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, batu bara, kimia organik dan biji logam. Di tengah kenaikan impor terutama bahan baku, seiring dengan perbaikan ekonomi domestik. 

Selain itu, surplus neraca modal meningkat sejalan sesuai dengan masuknya aliran uang baik penanaman modal asing maupun investasi portofolio.

Perbaikan ekonomi yang berlanjut juga tecermin pada perkembangan indikator dini hingga Oktober 2021, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen, PMI Manufaktur, transaksi pembayaran melalui SKNBI dan RTGS, serta ekspor.

Menurut Perry, secara spasial pemulihan ekonomi tampak pada Sulawesi, Jawa, Kalimantan, Maluku dan Sumatera dengan ditopang oleh kinerja perdagangan serta ekspor.

Sementara pertumbuhan ekonomi pada 2022 diprakirakan membaik, didorong oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan akselerasi vaksinasi, kinerja ekspor yang tetap kuat, pembukaan sektor-sektor prioritas yang semakin luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut.