sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BI tegaskan kebijakannya cenderung agresif

BI terus memantau pergerakan nilai tukar terhadap dollar dan tidak segan-segan melakukan intervensi melakukan stabilisasi rupiah. 

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Jumat, 03 Agst 2018 17:05 WIB
BI tegaskan kebijakannya cenderung agresif

Meskipun Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Juli 2018 lalu, BI mempertahankan suku bunga acuannya pada 5,25%, tetapi BI memastikan posisi kebijakannya cenderung agresif menaikkan suku bunga acuan (hawkish) .

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, menjelaskan, BI terus memantau pergerakan nilai tukar terhadap dollar dan tidak segan-segan melakukan intervensi melakukan stabilisasi rupiah. 

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar beberapa belakangan ini masih dianggap wajar. Terlebih ada beberapa negara lain yang depresiasi mata uangnya cukup dalam.

"Rupiah melemah itu wajar, tapi kita lihat tingkat pelemahan rupiah termasuk lebih rendah dibanding negara lain, seperti, India, Brazil, Turki, dan sebagainya," jelas Perry Jum'at (3/8). 

Itulah sebabnya kebijakan BI akan terus hawkish dalam melakukan sejumlah langkah yang preemptive, front loading, dan a head the curve. 

Rapat Dewan Gubunernur pada bulan ini pun akan mengukur secara hati-hati, dan melihat sejumlah langkah yang akan ditempuh. Apakah menaikkan suku bunga acuan atau tetap mempertahankannya. 

"Posisi kebijakan BI masih hawkish. Tetap akan dibahas dalam RDG. Sasarannya bagaimana membuat pasar keuangan bisa memberikan daya tarik bagi investor asing. Bisa masuk ke SBN maupun ke alternatif instrumen lain," papar Perry. 

Secara terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economy (Core) Piter Abdullah menyampaikan, ada baiknya tidak melihat rupiah dari levelnya, tetapi dari gejolaknya. 

Sponsored

Itulah sebabnya BI perlu menjaga rupiah agar tidak bergejolak. 

"Kalau sekarang ada dikisaran Rp 14.300. Biarkan rupiah dikisaran Rp14.300. Daripada hari ini Rp 14.300, kemudian dibuat menguat Rp 13.800, tapi September bergejolak lagi," jelas Piter. 

Berita Lainnya
×
tekid