sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Aliran dana asing masuk Indonesia Rp6,15 triliun

Capital inflow naik setelah pada awal Mei hanya tercatat peningkatan sebesar Rp2,97 triliun.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 28 Mei 2020 19:06 WIB
Aliran dana asing masuk Indonesia Rp6,15 triliun

Surat utang Tanah Air menjadi incaran investor asing. Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi peningkatan aliran dana modal asing yang masuk atau capital inflow hingga minggu kedua bulan Mei 2020 sebesar Rp6,15 triliun melalui Surat Berharga Negara (SBN).

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, capital inflow tersebut naik setelah pada awal Mei hanya tercatat peningkatan sebesar Rp2,97 triliun.

"Kami pantau minggu kedua bulan Mei terdapat capital inflow asing di SBN itu sebesar Rp6,15 triliun dari periode 18 Mei hingga 20 Mei 2020," kata Perry, saat video conference, Kamis (28/5).

Perry menuturkan, meningkatnya aliran modal masuk tersebut didorong oleh mulai meredanya kepanikan global akibat Covid-19 serta penanganan pandemi di Indonesia yang terus membaik.

Meski demikian, hingga Mei masih terjadi arus modal asing keluar atau capital outflow di pasar SBN sebesar Rp3,19 triliun di minggu pertama Mei dan sebanyak Rp2,72 triliun di minggu kedua Mei.

"Yang menjadi isu di SBN adalah masih adanya capital outflow pada minggu kedua Mei senilai Rp2,72 triliun serta pada minggu pertama Rp3,19 triliun," tuturnya.

Menurutnya, tanda-tanda meredanya kepanikan global juga terlihat dari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Rabu (27/5) ditutup menguat 60 poin di level Rp14.670

"Itu meyakinkan kami bahwa nilai tukar rupiah ke depan akan terus mengalami penguatan menuju ke tingkat fundamentalnya," ujarnya.

Sponsored

Di samping itu, sejumlah langkah stabilisasi sistem keuangan yang dilakukan BI bersama pemerintah dan otoritas terkait dinilai telah mampu meredam kepanikan pasar keuangan.

Hal ini terlihat dari peningkatan cadangan devisa nasional setelah sempat turun di US$121 miliar pada posisi April menjadi US$127,9 miliar di bulan Mei dan terus mengalami tanda-tanda peningkatan.

"Cadangan devisa sekarang terus naik dan akhir bulan ini akan lebih tinggi dari posisi akhir bulan lalu. Itu menunjukkan bahwa langkah-langkah kita dalam pemulihan ekonomi dan kondisi makro ekonomi itu terus membaik," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid