sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Darmin membeberkan keberhasilan ekonomi di era Jokowi

Fundamental ekonomi makro Indonesia sehat dan kuat, dalam empat tahun ini.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Selasa, 23 Okt 2018 16:09 WIB
Darmin membeberkan keberhasilan ekonomi di era Jokowi

Pemerintahan Jokowi-JK yang sudah berjalan 4 tahun ini, dinilai telah berhasil membuat keseimbangan antara menjaga supply dan demand. Hal itu tidak terlepas dari strategi dalam pembangunan ekonomi dan daya saing. 

"Apa manfaatnya menjaga supply dan demand seimbang? Kami sebenarnya ada pada satu titik. Siap melakukan transformasi ekonomi tanpa harus melakukan perpindahan orang dari pertanian ke industri," kelakar Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution pada saat memaparkan kinerjanya selama empat tahun di Forum Merdeka Barat 9, Selasa (23/10). 

Hal itu lah yang dinilainya menjadi kunci dan landasan untuk tahun berikutnya agar Indonesia lebih siap dalam menentukan transformasi ekonomi.

Dia mengakui masih ada yang harus dikembangkan dan perlu ditingkatkan. Terutama perihal logistik, mulai dari infrastruktur, perizinan usaha, dan sebagainya. 

Tetapi terpenting adalah fundamental ekonomi makro Indonesia sehat dan kuat, dalam empat tahun ini.  Meskipun ada tantangan di depan mata, setidaknya pertumbuhan ekonomi dari 2014-2017, meningkat secara perlahan. 

"Sekarang sampai semester I-2018, pertumbuhan 5,17%. Dalam situasi ekonomi dunia yang sedang terjadi gangguan dan gejolak, maka dapat diakui perekonomian kita membaik," ujar dia. 

Selain itu, tingkat kemiskinan juga telah mencapai posisi terbaik, sepanjang sejarah Indonesia. Yakni berada di single digit atau sebesar 9,82%. 

Juga, rasio gini juga membaik dari sekitar 7-8 tahun terakhir, yaitu 0,389. 

Sponsored

Sementara tingkat pengangguran, juga pada posisi terbaik, terus menurun secara konsisten, sebesar 5,13%. 

Dari tingkat inflasi, Darmin mengklaim laju inflasi dapat dikendalikan menjadi single digit dan dalam empat tahun terkahir, kinerjanya diklaim jauh lebih stabil, yakni berada dikisaran 3,5%. 

"Pemerintah mampu mewujudkan inflasi rendah," klaim Darmin. 

Kinerja fiskal juga semakin menguat. Walaupun pada 2-3 tahun lalu ada kelemahan, terutama kegiatan ekonomi sektor rill. 

"Kita terus membangun infrastruktur. Ada banyak mengkritik utang jaman pemerintahan ini angkanya tinggi. Tapi kini dibarengi pertumbuhan ekonomi yang stabil," imbuhnya. 

Jika diukur dari indeks ketahanan pangan, Indonesia mengalami indeks yang cukup menggembirakan. Pasalnya dari 2016,indeksnya 71 dan menurun menjadi 69, lalu menjadi 65. 

Apabila dilihat dari indeksnya sendiri yang sebesar 63,6, Indonesia masih kalah dengan Malaysia, Thailand, dan Vietnam. 

"Yang perlu dicatat, indeks elektabilitas yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. Kami sudah jauh lebih baik karena sekarang sudah diangka 97,50," tukas Darmin. 

Turut hadir dalam FMB antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri Pariwisata Arief Yahya. 

Serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menkominfo Rudiantara, dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika. 

Berita Lainnya
×
tekid