Erick Thohir akan tutup lima anak usaha Garuda Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menutup lima anak usaha milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA). Salah satu anak perusahaan yang akan ditutup adalah PT Garuda Tauberes Indonesia. 

Erick menjelaskan penutupan lima anak usaha tersebut diusulkan oleh direksi dan komisaris Garuda Indonesia. 

"Kami tak sekedar merger dan menutup anak usaha, tapi dilihat juga nilainya. Tapi khusus untuk anak usaha Garuda, minggu depan juga bisa ditutup," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2).

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Garuda Indonesia kuartal III-2019, Garuda Indonesia memiliki 26 entitas anak, baik yang dikendalikan langsung maupun tak langsung. 

Ke depan, Erick meminta perusahaan BUMN yang akan membentuk anak usaha baru untuk menginformasikan ke Kementerian BUMN. Erick mengatakan dirinya tak melarang pembentukan anak usaha baru perusahaan BUMN. 

"Tapi perhatikan bisnis model, penyerapan tenaga kerja, jangan sampai jadi isu lain lagi," ujar Erick. 

Adapun 26 anak-anak usaha Garuda tersebut adalah PT Sabre Travel Network Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero, PT Garuda Energi Logistik dan Komersial, PT Garuda Daya Pratama Sejahtera, PT Aero Systems Indonesia, PT Citilink Indonesia, PT Garuda Tauberes Indonesia, PT Garuda IImu Terapan Cakrawala dan Garuda Indonesia Holiday France S.A.S. 

PT Gapura Angkasa, PT Aero Wisata and subsidiaries, PT Garuda Indonesia Air Charter, PT Mirtasari Hotel Development, PT Aerofood Indonesia dan PT Aero Globe Indonesia. 

PT Aerotrans Services Indonesia, PT Aerojasa Perkasa, PT Senggigi Pratama Internasional, Garuda Orient Holidays Korea Co, Limited, dan Garuda Orient Holidays Japan Co. Ltd. 

PT Bina Inti Dinamika, PT Aero Hotel Management, PT GIH Indonesia, PT Belitung lntipermai, PT Aerojasa Cargo dan PT Citra Lintas Angkasa.