sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Garuda Indonesia masih rugi US$114,08 juta

Penurunan kerugian ini, terutama berasal dari pertumbuhan pendapatan yang mencapai 3,43% menjadi US$3,21 miliar. 

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 05 Nov 2018 15:40 WIB
Garuda Indonesia masih rugi US$114,08 juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mencatatkan kerugian bersih sebesar US$114,08 juta pada periode kuartal III-2018. Kerugian tersebut turun sebesar 48,62% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$222,04 juta.

Mengutip laporan keuangan yang dirilis perseroan pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan kerugian ini, terutama berasal dari pertumbuhan pendapatan yang mencapai 3,43% menjadi US$3,21 miliar. 

Adapun rincian pendapatan usaha tersebut adalah pendapatan dari penerbangan berjadwal sebesar US$2,56 miliar, pendapatan usaha dari penerbangan tidak berjadwal US$254,75 miliar, serta pendapatan lainnya US$397,96 juta.

Garuda Indonesia juga meraup keuntungan atas selisih kurs US$52,35 juta atau meningkat 226% dari tahun lalu sebesar US$16,04 juta.

Sponsored

Sementara untuk beban usaha, perusahaan berkode GIAA mencatat beban operasional mengalami peningkatan 8,6% menjadi US$2,02 miliar dari sebelumnya US$1,86 miliar.  

Beban pemeliharaan dan perbaikan juga naik menjadi US$345,2 juta sebelumnya US$330,8 juta. Sehingga total beban usaha meningkat 3,6% hingga akhir September menjadi US$3,35 miliar dari sebelumnya US$3,24 miliar.

Tingginya beban itu masih menyebabkan perusahaan masih mencatat rugi usaha US$70,82 juta. Kerugian usaha ini menurun 35,16% ketimbang tahun lalu sebesar US$109,22 juta. Sementara itu, total aset GIAA mencatat US$4,11 miliar per September 2018, naik 9,3% dari US$3,76 miliar per Desember 2017.

Berita Lainnya
×
tekid