sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga Pertamax naik Rp3500 per liter, Pertamina: Masih di bawah nilai keekonomian

Penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Jumat, 01 Apr 2022 09:48 WIB
Harga Pertamax naik Rp3500 per liter, Pertamina: Masih di bawah nilai keekonomian

 

PT Pertamina (Persero) mulai 1 April 2022 resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.500 per liter. Naik Rp3.500 dari harga semula Rp9.000 per liter.

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting mengatakan, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya.

"Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019," ungkapnya dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (01/4).

Menurutnya kenaikan harga ini masih jauh di bawah nilai keekonomian. Sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyebut keekonomian Pertamax ada di posisi Rp16.000 per liter pada April 2022.

Sehingga, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya.

"Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," ujar Irto.

Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM nonsubsidi yang lebih berkualitas.

Sponsored

"Harga baru masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan," lanjutnya.

Harga minyak dunia saat ini masih bertengger di atas US$100 per barel dampak dari krisis geopolitik. Mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat US$114,55 per barel.

Melonjak hingga lebih dari 56% dari periode Desember 2021 yang sebesar US$73,36 per barel. Oleh karena itu untuk menekan beban keuangan Pertamina, selain melakukan efisiensi ketat di seluruh lini operasi, juga dilakukan penyesuaian harga BBM.

Penyesuaian harga hanya berlaku untuk BBM Non Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17%, di mana 14% merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3% jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Sedangkan BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83%, tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp7.650 per liter.

Berita Lainnya
×
tekid