sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Peringatan Hari Perkebunan ke-63, Mentan minta perkebunan jadi perhatian

Peringatan Hari Perkebunan merupakan hari bersejarah bagi perkembangan modernisasi pertanian Indonesia.

Tri Kurniawan
Tri Kurniawan Kamis, 10 Des 2020 13:51 WIB
Peringatan Hari Perkebunan ke-63, Mentan minta perkebunan jadi perhatian

Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan peringatan Hari Perkebunan ke-63 di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (10/12). Acara yang digelar tahun ini mengusung tema Optimalisasi Ekspor Perkebunan dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional.

Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, peringatan Hari Perkebunan merupakan hari bersejarah bagi perkembangan modernisasi pertanian Indonesia.

"Peringatan ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada para petani dan pekebun di Indonesia. Sebab selama ini, subsektor perkebunan mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan pendapatan negara. Karena itu subsektor perkebunan harus menjadi perhatian bersama," katanya.

Peringatan Hari Perkebunan dilaksanakan di tengah kondisi pandemik Covid-19 dalam suasana penuh keprihatinan dan kondisi ekonomi nasional dan dunia, sedang mengalami kontraksi ekonomi yang sangat dalam. Sehingga berdampak pada dunia kesehatan maupun perekonomian nasional yang sangat nyata pada seluruh aspek kehidupan.

"Pandemi  Covid-19 berdampak besar pada dunia usaha bahkan sejumlah negara mengalami resesi perekonomian yang mengakibatkan merosotnya pendapatan, jumlah lapangan kerja serta penjualan retail menurun dan terpuruknya industri manufaktur," ucap Syahrul.

Mentan Syahrul menambahkan, sektor pertanian dalam kondisi pandemi mengalami peningkatan. Pada triwulan II-2020, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24% dan triwulan III-2020 tumbuh lagi 2,15%.

"Kita semua adalah bagian yang memberikan energi sehingga sektor pertanian mengalami pertumbuhan saat ini. Kita semua tidak boleh menepuk dadanya terlalu tinggi. Kita ini bekerja untuk kepentingan bersama dan kepentingan nasional," ucap Syahrul.

Dalam sambutannya, Mentan juga menyampaikan peringatan Hari Perkebunan harusnya mampu menjadi pemacu semangat dan motivasi dalam mengambil peranan untuk pemulihan ekonomi nasional. Peringatan ini juga diharapkan bisa menjadi momentum bersama untuk menyusun strategi pengoptimalan ekspor komoditi kebun di era revolusi industri 4.0.

Sponsored

Sebagai informasi, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS, angka sementara), nilai ekspor pertanian Januari-Oktober 2020 adalah sebesar Rp359,5 triliun atau naik 11,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan nilai sebesar tersebut, sub sektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar Rp326,86 triliun (90,92%). 

Adapun ekspor komoditas perkebunan yang melonjak pada Januari-Oktober paling besar disumbang komoditas kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi. Ekspor perkebunan tertinggi terjadi di Oktober yaitu sebesar Rp38,46 triliun dengan kenaikan sebesar 8,76% dari bulan sebelumnya. 

"Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditi perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat, meskipun di tengah pandemi Covid-19. Upaya ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian yang bertekad dapat mewujudkan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks)," katanya.

Ke depan, kata Mentan, subsektor perkebunan perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, termasuk BUMN dan swasta, sehingga diharapkan nantinya terbangun korporasi petani. Petani dan pekebun harus berada dan menjadi mitra swasta dan BUMN, sehingga petani terangkat pendapatan dan kesejahteraannya.

"Untuk mendorong tercapainya Gratieks, Kementan terus berupaya dalam pengembangan komoditas-komoditas strategis perkebunan dalam kerangka program Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah dan Daya Saing Perkebunan (Grasida)," terang Syahrul.

Di kesempatan yang sama,  Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono menerangkan, peringatan Hari Perkebunan ditetapkan pada 10 Desember 1957.

Tujuan dari acara peringatan Hari Perkebunan, yakni untuk  mendorong komitmen, motivasi, kreativitas, dan partisipasi seluruh stakeholders perkebunan baik pemerintah, swasta maupun masyarat untuk mengambil peran dalam meningkatkan peran ekspor perkebunan dalam pemulihan ekonomi.

"Pada saat itu terjadi nasionalisasi perkebunan setelah masa kolonialisme. Berdasarkan peristiwa nasionalisme tersebut, maka 10 Desember 1957 akhirnya ditetapkan sebagai Hari Perkebunan," terang Kasdi.

Lebih lanjut, Kasdi mengatakan peringatan Hari Perkebunan tahun ini diisi dengan serangkaian kegiatan acara puncak, antara lain pelepasan ekspor komoditas unggul perkebunan, penyerahan anugerah pratama perkebunan Indonesia (APPI), penandatanganan MoU antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian, talkshow, forum ekspor dan pameran.

"Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membangun sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan. Mari kita terus  majukan komoditas perkebunan Infonesia," tukas Kasdi.

Peringatan Hari Perkebunan ke-63 di hadiri oleh Menteri Pertanian periode 2004-2009 Anton Apriyantono, jajaran eselon 1 Kementerian Pertanian, anggota Komisi IV DPR Endang Setyawati Thohari, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Berita Lainnya
×
tekid