sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hasil merger 3 bank syariah bernama Bank Syariah Indonesia

Bank hasil penggabungan juga akan didukung dengan keberadaan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 karyawan.

Annisa Saumi Nanda Aria Putra
Annisa Saumi | Nanda Aria Putra Jumat, 11 Des 2020 13:12 WIB
Hasil merger 3 bank syariah bernama Bank Syariah Indonesia

Di segmen korporasi dan wholesale, bank hasil penggabungan akan memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sektor-sektor industri yang belum terpenetrasi maksimal oleh perbankan syariah. Selain itu, bank hasil penggabungan juga diyakini akan dapat turut membiayai proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar dan sejalan dengan rencana Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. 

Di samping itu, bank hasil penggabungan akan menyasar investor global lewat produk-produk syariah yang kompetitif dan inovatif. Di segmen UKM dan Mikro, bank hasil penggabungan akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM melalui produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM baik secara langsung maupun melalui sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah Indonesia.

Bank hasil penggabungan akan tetap berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS. 

Komposisi pemegang saham pada bank hasil penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI-saham syariah 2% dan publik 4,4%. Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan. 

Sedangkan, perubahan ringkasan rencana merger juga memuat rancangan perubahan struktur organisasi bank yang menerima penggabungan yakni BRI Syariah. Setelah merger, bank hasil penggabungan akan memiliki susunan kepengurusan yang diperkuat oleh 10 direksi. 

Nama-nama tiap direksi, dewan komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) bank hasil penggabungan akan dibahas dalam RUPSLB BRIS diperkirakan dilaksanakan pada 15 Desember 2020.

Dirinci lebih jauh, 10 posisi direksi yang akan mengelola jalannya usaha bank hasil penggabungan terdiri dari direktur utama, dua posisi wakil direktur utama, dan masing-masing satu direktur wholesale & transaction banking, retail banking, sales & distribution, information technology & operations, risk management, compliance & human capital, serta finance & strategy.

Direktur Utama BRISyariah Ngatari menambahkan, masih ada sejumlah tahapan yang harus dilalui hingga penggabungan tiga bank ini tuntas, termasuk memperoleh persetujuan dari regulator- regulator terkait. Seluruh proses akan dilakukan secara saksama sesuai regulasi yang berlaku.

Sponsored

“Kami menjamin semua proses merger sampai tuntas nanti akan dilakukan dengan mengedepankan para karyawan, nasabah, dan mitra usaha. Perlu dicatat bahwa saat ini merger belum efektif. Kami masih menjalankan sejumlah proses agar dapat memperoleh semua persetujuan dari regulator. Hingga proses tersebut selesai, semua operasional dan layanan tetap berjalan normal dan optimal,” ujar Ngatari.

Ketiga bank syariah peserta penggabungan memiliki kekuatannya masing-masing. Strategi dan fokus bisnis masing-masing bank telah berhasil mencatatkan kinerja operasional dan keuangan yang positif. Sampai dengan semester pertama 2020, ketiga bank mencatatkan kinerja yang baik sebagai berikut:

Sumber: Rilis

Berita Lainnya
×
tekid