sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG berpotensi melemah di tengah penantian rilis suku bunga

Suku bunga acuan dijadwalkan dirilis BI pada Kamis (15/11) esok.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 14 Nov 2018 09:18 WIB
IHSG berpotensi melemah di tengah penantian rilis suku bunga

Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebut ada potensi pelemahan pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Pelemahan diramal berada pada rentang support dan resistance di level 5,772-5,874.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus, mengatakan para pelaku pasar dan investor juga menanti rilis suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Suku bunga acuan dijadwalkan dirilis BI pada Kamis (15/11) esok.

"Kami menilai bahwa BI masih mempertahankan suku bunganya di 5,75%. Thailand dan Filipina juga mengadakan pertemuan Bank Sentral yang kami melihat ada potensi kenaikan tingkat suku bunga. Hal ini patut kita nantikan, karena tentu akan memberikan peta tingkat Interest Rate di wilayah Asia," ungkap Nico dalam risetnya, Rabu (14/11).

Selain itu, lanjut Nico, ada kemungkinan Wakil Perdana Menteri China Liu He, segera mengunjungi Washington. Ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, di sela-sela KTT G20 di Argentina. 

"Tentunya ini diharapkan akan mengurangi ketegangan yang terjadi antara dua negara tersebut, sehingga akan memberikan angin positif," katanya.

Faktor selanjutnya adalah revisi mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang pertambangan. Menurut Nico, hal ini memberikan relaksasi secara keseluruhan terhadap bisnis pertambangan, sehingga memberikan implikasi terhadap harga saham pertambangan. Namun jumlah produksi dan harga komoditas juga harus menunjang, agar kinerja dari emiten memberikan hasil yang lebih maksimal.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksi IHSG berada pada kisaran 5,740-5,988. Menurutnya, rilis data perekonomian mengenai penjualan roda empat, akan turut memberikan sentimen yang dapat mempengaruhi pola pergerakan IHSG.

Selain itu, tekanan yang terjadi terhadap harga komoditas, juga turut memberikan warna terhadap pola gerak IHSG. Menurut William, IHSG masih terlihat cukup kuat untuk kembali menanjak ditengah tekanan yang sedang berlangsung.

Sponsored

"Support level terlihat cukup kuat dan tahan uji, serta tekanan terlihat mulai terbatas. Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan, untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang," jelas William.

Pada perdagangan Selasa (13/11) kemarin, IHSG naik 58,4 poin (+1,01%) ke level 5,835. Penguatan sektor industri terbesar di pimpin oleh sektor keuangan (+1,49%) dan aneka industri (+1,33%), sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor agrikultur (-1,86%). Sementara investor asing melakukan net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp158 miliar.

Berikut pilihan saham hari ini:

PT Gudang Garam Tbk. (GGRM)
PT Jasa Marga Tbk. (JSMR)
PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM)
PT Astra International Tbk. (ASII)

Berita Lainnya
×
tekid