sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Investasi penting sejak dini, simak cara dan tipsnya

Jika melakukan investasi dengan benar, akan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 12 Sep 2018 09:42 WIB
Investasi penting sejak dini, simak cara dan tipsnya

Investasi adalah mengeluarkan atau mengumpulkan sejumlah dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan finansial. Akan tetapi sebagian dari kita belum sadar akan pentingnya investasi.

Kebanyakan dari kita lebih suka menabung uangnya di bank atau mempunyai deposito di bank. Kita khawatir hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan diinginkan dan mencari yang pasti dan aman. Padahal jika melakukan investasi dengan benar, akan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.

Tidak bisa dipungkiri sejak masa kecil, masyarakat Indonesia masih banyak mengenal kata tabungan daripada investasi. Padahal kenaikan bahan pokok jauh lebih cepat dibandingkan dengan tingkat bunga yang didapatkan melalui tabungan. 

Founder and Directur Jagartha Advishors FX Iwan mengatakan, dibutuhkan solusi lain untuk dapat membantu menjembatani pertumbuhan keuangan agar dapat mengalahkan inflasi. Salah satunya yaitu melalui investasi. 

"Investasi mungkin memang bukan suatu hal yang mudah dipahami bagi sebagian kalangan masyarakat. Selama ini paradigma yang kita terima adalah harus menabung di bank," ungkapnya kepada Alinea.id pekan lalu.

Banyak alasan mengapa perlu berinvestasi. Setiap orang pastinya mempunyai tujuan keuangan di masa datang misalnya, untuk biaya pernikahan, membeli rumah dan kendaraan, berlibur ke luar negeri beberapa tahun ke depan, melaksanakan kegiatan ibadah, melanjutkan pendidikan dan tujuan yang lainnya. Melalui berinvestasi bisa mewujudkan tujuan keuangan. Sejalan dengan kegiatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu, #YukNabungSaham. 

FX Iwan menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi alasan perlu berinvestasi, yaitu :
1. Inflasi, kita perlu berinvestasi karena adanya inflasi atau penurunan nilai mata uang.

Selama ada kenaikan harga, nilai mata uang akan terus merosot. Orang kaya sekalipun wajib berinvestasi untuk melindungi asetnya dari inflasi. Nah agar nilai mata uang tidak tergerus inflasi, maka berinvestasilah.

Sponsored

2. Keuntungan yang besar dan kebebasan finansial

Setiap orang pasti ingin kaya atau menginginkan hasil yang besar. Mungkin cara yang akan ditempuh adalah dengan berinvestasi. Banyak jenis investasi yang menawarkan keuntungan yang menarik. Akan tetapi sebelum berinvestasi sebaiknya perlu mengetahui tujuan dan profil risik karena keduanya juga berpengaruh pada hasil investasi. 

3. Untuk masa depan, pendidikan adalah salah satu kebutuhan masa depan yang harus direncanakan dengan matang.

Selain biaya pendidikan, juga harus mempersiapkan biaya untuk pensiun. Apalagi jika sudah terbiasa dengan gaya hidup mewah,dan tidak mau lifestyle berubah saat pensiun maka cara yang benar adalah dengan berinvestasi.

Investasi tidaklah serumit dan semudah yang dibayangkan. Hal pertama yang harus anda lakukan adalah memastikan tujuan keuangan dan ketahui profil risiko supaya bisa berinvestasi pada instrument yang benar. 

Berikut tips dari FX Iwan yang mungkin bisa kalian ikuti,
1. Memilih sekuritas yang sesuai dengan kebiasaan masing-masing calon investoruntuk melakukan trading baik secara online maupun secara offline.
2. Mulai memilih dan mempelajari saham-saham berkapitalisasi besar yang berkaitan erat dengan calon investor dalam kehidupan sehari-hari.
3. Money management yang disiplin agar risiko kegagalan lebih kecil sebaiknya calon investor mengikuti pelatihan dan memiliki mentor. Mencoba dengan modal kecil dari dana yang dapat ditanggung/diterima apabila terjadi risiko kerugian sebelum memasukkan uang yang lebih besar. 

"Sebaiknya tidak terlalu banyak membeli saham dari berbagai perusahaan untuk kemudahan monitor, dua atau tiga saham sudah cukup untuk memudahkan monitor dalam melakukan trading saham," jelas Iwan.

Bagi Anda yang tertarik untuk berinvestasi di pasar saham, berikut caranya:
1. Hubungi sekuritas / perusahaan efek yang Anda pilih.
2. Isi formulir pendaftaran beserta data pribadi dan juga formulir pembuatan Rekening Dana Investor (RDI) yang diberikan oleh sekuritas.
3. Fotokopi KTP, NPWP, dan Halaman pertama buku tabungan.
4. Kembalikan formulir beserta data diatas ke sekuritas, tunggu proses administrasi sampai kode nasabah Anda jadi. Sekitar 3 hari sampai 1 minggu tergantung dari masing-masing sekuritas.
5. Setelah kode nasabah jadi, Anda bisa menyetor dana untuk investasi saham. Nilainya bervariasi tergantung dari kemampuan kita, namun ada beberapa sekuritas yang memberikan minimal deposit untuk dana mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 10 Juta.

Jika Anda bingung harus memilih sekuritas yang mana. Pada dasarnya setiap sekuritas memiliki fungsi yang sama, sebagai jembatan untuk membeli saham di pasar modal. 

Apabila sudah menentukan sekuritas yang cocok, langkah berikutnya anda dapat memilih cara untuk bertransaksi di sekuritas yaitu dengan offline trading atau dengan online trading.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan tidak hanya investasi di pasar saham, namun juga begitu banyak instrumen investasi lainnya seperti reksa dana, obligasi ritel Indonesia dan Saving Bonds Retail (SBR) seperti yang diluncurkan pemerintah. "Nah itu semua merupakan bagian dari instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan," terang Iwan.

Apalagi jumlah yang dibutuhkan untuk melakukan investasi juga sudah sangat kecil dan sangat terjangkau bahkan untuk investasi di reksa dana cukup dengan Rp10.000 saja sudah bisa memulai investasi. 

"Diperlukan kesadaran oleh masyarakat secara menyeluruh bahwa investasi itu penting dilakukan sejak dini bukan nanti ketika memiliki uang. Tetapi justru ketika baru mulai mengumpulkan uang disitulah investasi harus mulai disisihkan," tegas Iwan.

Sama halnya dengan menabung, berinvestasi sebenarnya mudah dan sederhana. Penghasilan yang diperoleh, disisihkan terlebih dahulu untuk kebutuhan pokok dan biaya kewajiban seperti membayar hutang atau kartu kredit. Kemudian sisihkan kembali uang untuk menabung dan berinvestasi. Barulah sisanya digunakan untuk kebutuhan lainnya, 

"Jadi dengan menyisihkan penghasilan, kita sudah bisa memulai investasi dan tentunya juga sudah bisa dimuai dengan nominal sangat terjangkau. Mulai dari Rp10.000 saja dan instrumennya juga sangat luas atau bervariatif. Jadi tinggal bagaimana mau belajar untuk memulai berinvestasi sejak dini," jelas Iwan.

Bagi calon investor yang masih bingung untuk memilih instrumen investasi. Sebenarnya instrumen investasi bisa dibagi menjadi beberapa kategori. Tergantung dengan tujuan investasi tersebut. Sebagai contoh yang memiliki tujuan investasi untuk jangka pendek yang bersifat likuiditas, mungkin bisa memilih reksa dana pasar uang sebagai solusi. 

Sementara yang memilih investasi jangka panjang dengan tujuan keuangan lebih panjang seperti membeli rumah, tabungan pernikahan, dan biaya yang masih akan digunakan dalam waktu lebih panjang. Bisa juga menggunakan instrumen dalam bentuk reksa dana saham atau saham langsung. 

"Apabila kita melihat secara rata-rata pertumbuhan pasar saham kita dari tahun 1990an sampai dengan saat ini jika dirata-ratakan masih bertumbuh di atas 15%. Tentunya itu bisa menjadi salah satu solusi yang efektif bagi investor pemula untuk bisa mendisversifikasikan intsrumen investasi sesuai dengan jangka waktu dan tujuan keuangannya. Kemudian, jika itu dipersiapkan dengan baik tentunya hasilnya juga tentu akan baik," pungkasnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid