sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IPO, saham DIVA naik 13,56%

DIVA melepas 214.285.700 saham atau setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Initial Public Offering (IPO).

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 27 Nov 2018 10:18 WIB
IPO, saham DIVA naik 13,56%

PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/11). 

Perusahaan dengan kode saham DIVA tersebut merupakan perusahaan ke-52 yang melantai pada tahun 2018 dan ke-614 yang melantai sepanjang BEI berdiri.

Perusahaan yang bergerak di bidang properti ini melepas 214.285.700 saham atau setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Initial Public Offering (IPO).

Harga yang ditetapkan  Rp2.950 per saham. Dengan demikian, entitas anak PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) ini akan meraih dana segar sekitar Rp632,14 miliar dari hajatan IPO tersebut.

Pada pencatatan perdana, saham DIVA langsung naik 13,56% atau 400 poin ke level ke Rp3.350. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 43 kali dengan volume sebanyak 8.216 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp2,57 miliar.

"Suatu pencapaian besar dan bersejarah hari ini dapat menjadi perusahaan publik yang merupakan bagian dari visi misi kami," ujar Direktur Utama DIVA Raymond Loho, di Gedung BEI, Selasa (27/11).

Pada aksi korporasi ini, Sinarmas Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia dan Kresna Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). 

Dana hasil IPO senilai Rp632,14 miliar akan dipergunakan perseroan guna memenuhi kebutuhan pendanaan perseroan. Lebih rinci, sekitar 55% dari hasil IPO untuk modal kerja, 40% untuk belanja modal, dan 5% sisanya akan diarahkan ke investasi dalam Sumber Daya Manusia (SDM).

Sponsored

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan bahwa DIVA memiliki keunikan sebagai penyedia platform digital.

"Saya mengingatkan perseroan untuk membangun dua kekuatan. Pertama menguasai digital dan teknologi melalui peningkatan kapasitas di sumber daya. Kedua, membangun digital leadership. Dengan dua itu kami harapkan perseroan dapat menjadi digital master," pungkas Nyoman

Berita Lainnya
×
tekid