sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Isu Omicron masih menjadi perhatian, IHSG diprediksi melemah

Goldmand Sachs Group Inc telah memangkas proyeksi mereka untuk perekonomian Amerika Serikat pada tahun, akibat kehadiran Omicron.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Senin, 06 Des 2021 08:59 WIB
Isu Omicron masih menjadi perhatian, IHSG diprediksi melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada Senin (6 /12). Isu eksternal seperti varian Omicron dan minyak dunia menjadi perhatian pelaku pasar pada hari ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, berdasarkan analisa teknikal, IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan diperdagangkan pada 6.480-6.620.

“Dari eksternal, kami melihat bidang jasa profesional dan bisnis, transportasi dan pergudangan, konstruksi dan manufaktur, mulai membukukan keuntungan pekerjaan yang signifikan. Sejauh ini menurut survei rumah tangga, hampir 5 juta masyarakat mulai bekerja pada November,” jelas dia dalam risetnya, Senin (6/12).

Selain itu, Goldmand Sachs Group Inc telah memangkas proyeksi mereka untuk perekonomian Amerika Serikat pada tahun, setelah mereka memutuskan Omicron dapat memberikan hambatan terhambat pemulihan ekonomi. Goldman sendiri mengatakan  GDP Amerika akan tumbuh sebesar 3,8% tahun ini. Proyeksi ini turun dari sebelumnya 4.2%, dan tentu saja pada 2022, Goldman kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya 3,3% menjadi 2,9%.

Kemudian pergerakan harga minyak dunia menjadi perhatian pelaku pasar pascapenguatan signifikan dalam satu tahun terakhir. Di mana kenaikan harga tersebut memberikan dampak pada kenaikan inflasi yang lebih cepat. Penurunan pada harga minyak sejak satu bulan terakhir seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar terkait inflasi Amerika yang mencapai level tertinggi sejak November 1990 dan berada di atas target bank sentral, yaitu 2%.  

“Kenaikan tersebut memicu spekulasi pelaku pasar terkait kebijakan Fed yang dinilai dapat memberikan dampak fluktuasi pada pasar keuangan," jelas Nico 

Pelaku pasar juga merespons upaya OPEC+, terkait rencana meningkatkan produksi bulanan sebesar 400.000 barel per hari. Kenaikan dari produksi ini memicu spekulasi pelaku pasar terhadap potensi kenaikan harga minyak pada pasar spot. 

Berikut adalah saham yang direkomendasikan Pilarmas Investindo, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid