Tekanan global mereda, Jokowi minta masyarakat optimis dengan perekonomian nasional
"Apa yang dulu kita bayang-bayangkan, kita takutkan itu ternyata banyak yang tidak terjadi."

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tekanan ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia mulai menurun. Dia pun meminta seluruh pihak optimistis terhadap kondisi ekonomi nasional.
"Tadi pagi, saya mendapatkan informasi bahwa tekanan global, tekanan ekonomi global terhadap ekonomi kita ini sudah agak mereda. Apa yang dulu kita bayang-bayangkan, kita takutkan itu ternyata banyak yang tidak terjadi. Ini patut kita syukuri," kata Jokowi dalam "Mandiri Investment Forum" di Jakarta, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/2).
Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 diperkirakan berada di angka 5,2-5,3 year on year (yoy). Selain itu, inflasi masih terkendali di angka 5,5% dan purchasing manager index di angka ekspansif, 50,9.
"Kalau melihat angka-angka seperti ini kita tidak optimis, keliru. Tapi, memang tetap harus hati-hati dan waspada," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan, investasi pada 2022 mencapai target di atas Rp1.200 triliun atau tepatnya Rp1.207 triliun. Ia bangga dengan pertumbuhan investasi di luar Pulau Jawa yang mencapai 53%.
"Saya senang 53% itu ada di luar Jawa, 47% ada di Jawa. Artinya, kita ini sudah tidak Jawasentris lagi, tapi Indonesiasentris," tutur Jokowi.
Jokowi menyebut investasi menjadi hal yang tengah diperebutkan negara-negara di dunia. Menurutnya, ada sejumlah hal yang menarik minat negara-negara di dunia untuk berinvestasi ke Indonesia.
Salah satunya, kata Jokowi, adalah pembangunan infrastruktur yang hampir merata di berbagai wilayah, termasuk luar Jawa. Meski belum seluruhnya selesai, tetapi pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, atau jalan provinsi, masih dalam proses penyelesaian.
Selain itu, stabilitas politik dan keamanan di Indonesia hingga kepercayaan dunia atas kepemimpinan Indonesia dalam forum-forum global. Kemudian, fundamental ekonomi dianggap baik.
"Stabilitas sosial politik dan keamanan itu kita dianggap baik, dan juga fundamental ekonomi kita yang juga dianggap baik, sehingga orang mau berinvestasi di negara kita. Dan juga kepemimpinan Indonesia di G20 dan sekarang menjadi ketua ASEAN," papar Jokowi.
Ditambahkan Jokowi, investasi dan konsumsi berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karenanya, Jokowi mau iklim investasi terjaga dengan baik.
"Investasi ini betul-betul harus kita jaga, baik investasi yang dalam ukuran kecil di UKM-UKM kita maupun yang gede di korporasi-korporasi yang masuk ke Indonesia," ujar Jokowi menambahkan.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Rentetan bom waktu gagal bayar asuransi
Sabtu, 01 Apr 2023 17:29 WIB
El Nino dan ancaman 'badai' karhutla 2023
Jumat, 31 Mar 2023 15:03 WIB