Kemendag dan Kementan diminta bersinergi mengatasi harga kedelai

Anggota Komisi IV DPR Sunarna mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan), harus segera bersinergi untuk mengatasi lonjakan harga kedelai impor yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

"Harga kedelai melonjak ini harus menjadi perhatian tentunya dari Kementerian Perdagangan dan tentunya bersinergi dengan Kementerian Pertanian, sehingga masyarakat tidak menunggu lama," kata Sunarna, Kamis (24/2).

Menurutnya, harga pangan dunia ke depan memang cenderung meningkat. Namun, dia meminta pihak pemerintah yang bertanggung jawab, agar dapat menangani harga semua pangan yang menjulang tinggi. Jangan sampai dipermainkan oleh importir karena harga kedelai yang naik setiap harinya.

"Kedelai ini harus segera diselesaikan karena menjadi bahan pokok, ada tempe, tahu. Kalau enggak ada tempe dan tahu, kita cari-cari," ucap dia.

Sunarna meminta kedua belah pihak yang berwenang yaitu Kementan dan Kemendag dapat menyelesaikan kenaikan harga kacang kedelai ini. Dengan cara mempunyai sistem tata kelola yang baik terutama dan ketersediaan barang yang merupakan kunci dari penanganan harga kedelai ini.

“Harus punya tata kelola yang baik. Karena kadang-kadang harga naik, barangnya kurang. Giliran barangnya ada, harganya masih sama saja (masih tinggi), ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah," pungkasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, DPR sudah melakukan rapat dengan para pengerajin/pengusaha tahu tempe, dalam langkah mendorong Kementan dan Kemendag untuk menangani permasalahan ini.

Bukan hanya itu, DPR selalu memberikan dorongan serta masukan agar Kementan dapat berinovasi untuk mengembangkan budi daya kedelai lokal, termasuk melakukan perluasan tanamannya. Sebab jika tidak ada penambahan luasan tanaman kedelai lokal perlu dilakukan penambahan indeks tanamnya dalam rangka peningkatan produktivitas kedelai.