sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemendag ungkap strategi agar berhasil masuk pasar Rusia

Salah satu yang harus diperhatikan pelaku UMKM dan eksportir adalah bagaimana meningkatkan desain produk, termasuk dalam hal pengemasan.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 15 Apr 2021 18:39 WIB
Kemendag ungkap strategi agar berhasil masuk pasar Rusia

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan mengungkapkan, potensi perdagangan Indonesia dan Rusia sangat besar, mengingat jumlah penduduk dan pendapatan per kapita kedua negara.

Untuk itu, dia mendorong agar pengusaha lokal baik skala menengah atas dan UMKM untuk dapat meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenuhi standar produk di Rusia.

Salah satu hal yang menurutnya perlu diperhatikan oleh pengusaha Indonesia, utamanya pelaku UMKM, adalah bagaimana meningkatkan desain produk, termasuk dalam hal pengemasan.

"Butuh memenuhi standar buyer dari aspek kebutuhan dan kecocokan desain produk. Packaging juga penting. Bisa jadi barang bagus tetapi butuh sentuhan desain agar sesuai permintaan buyer," katanya dalam webinar, Kamis (15/4).

Selain itu, para pelaku UMKM dan eksportir perlu memenuhi persyaratan sertifikasi untuk produk-produk tertentu.

"Kebutuhan lain, misalnya sertifikasi untuk produk makanan olahan atau produk yang butuh standar tertentu. Kami (Kemendag) bisa fasilitasi," ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia Jose Antonio Morato Tavares mengungkapkan, ekspor dan surplus perdagangan Indonesia ke Rusia mengalami peningkatan tiap tahunnya.

Meski di tengah pandemi Covid-19 di 2020, nilai ekspor Indonesia ke Rusia mencapai US$1,7 miliar atau naik 6,28% dari 2019. Sedangkan, impor Indonesia dari rusia US$564 juta atau turun 26,6% dari 2019.

Sponsored

"Sehingga total perdagangan Indonesia-Rusia US$2,3 miliar, atau turun 4,07% dari 2019 yang mencapai US$2,4 miliar," ujarnya.

Dengan demikian, perdagangan Indonesia ke Rusia mengalami surplus sebesar US$1,2 miliar atau naik 34,1% dari 2019 yang hanya sebesar US$912 juta. 

"Perdagangan antara Indonesia dan Rusia belum mencerminkan potensi kerja sama kedua negara yang besar dengan pertimbangkan GDP dan perkapita income. Potensi perdagangan kedua negara perlu ditingkatkan," ucapnya.

Sedangkan, jika dilihat dari sisi komoditasnya ekspor Indonesia terbesar ke Rusia adalah crude palm oil (CPO) dengan nilai sebesar US$739 juta. 

Lalu, disusul dengan komoditas natural rubber US$95 juta; minyak kelapa US$77 juta, kakao butter US$76 juta, produk kulit US$63 juta, stainless steel US$55 juta, produk sepeda, skuter dan pedal mobil US$30 juta, dan lemak atau minyak hewan dan tumbuhan US$22 juta.

Berita Lainnya
×
tekid