sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kementerian BUMN ungkap strategi bisnis BUMN selama pandemi

Kementerian BUMN berupaya agar jangan sampai ada BUMN yang terdampak pandemi mengalami kebangkrutan.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 20 Okt 2020 16:35 WIB
Kementerian BUMN ungkap strategi bisnis BUMN selama pandemi

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Kementerian BUMN menjalankan beberapa strategi untuk menyehatkan beberapa perusahaan BUMN yang terhantam pandemi Covid-19.

Menurut pria yang akrab disapa Tiko tersebut, Kementerian BUMN berupaya agar jangan sampai ada BUMN yang terdampak pandemi mengalami kebangkrutan.

"Ada BUMN yang kami istirahatkan dan fokus pada pemulihan, termasuk restrukturisasi. Kemudian ada BUMN yang jadi katalis untuk penanganan kesehatan, maupun untuk pertumbuhan ke depan," kata Tiko dalam Capital Market Summit and Expo (CMSE) 2020, Selasa (20/10).

Tiko mengatakan, Kementerian BUMN selalu berpesan ke manajemen BUMN, jika bertahan untuk jangka panjang tetap penting, dan meminta sumber daya yang dimiliki oleh BUMN difokuskan untuk bertahan.

Dia mencontohkan, BUMN yang tengah melakukan restrukturisasi pada masa pandemi ini adalah Garuda Indonesia. Upaya menyeimbangkan antara kesehatan keuangan dan mencari sumber pertumbuhan baru merupakan tantangan besar.  

Selain melakukan penyelamatan, Kementerian BUMN juga melakukan negosiasi kontrak dan negosiasi berbagai beban keuangan Garuda Indonesia. Termasuk juga melakukan realokasi rute-rute dan pesawat, sehingga setelah Covid-19 tertangani, Garuda menjadi lebih sehat dibandingkan dengan kondisi sebelum Covid-19.

Dengan strategi tersebut, diharapkan pada pertengahan atau akhir 2021 apabila trafik penerbangan telah kembali seperti sebelum Covid-19 atau minimal 75%, barulah Garuda bisa kembali melakukan ekspansi.

"Tentunya kami harus menjaga napas dan membagi tugas. Antara BUMN yang terdampak berat dan berperan aktif, dan menjaga ritme kapan bertahan dan kapan bisa mulai ekspansi lagi," ujarnya.

Sponsored

Di sisi lain, Kementerian BUMN juga memiliki mesin untuk membantu pemerintah menangani Covid-19 seperti di sektor farmasi, rumah sakit, dan telekomunikasi.

Dia mencontohkan, di sektor farmasi, perusahaan seperti Bio Farma di masa normal memiliki operasional yang biasa-biasa saja. Bio Farma biasanya memproduksi vaksin untuk polio dan TBC.

Akan tetapi, karena Covid-19, Kementerian BUMN mendorong Bio Farma menjadi pemain global dan bisa mengadopsi teknologi global untuk memproduksi vaksin. Bio Farma menjadi salah satu BUMN yang memiliki peran kunci dan berubah perannya dibandingkan sebelum Covid-19.  

"Saya rasa Covid-19 ini tantangan dan peluang. Ada yang terdampak dan harus diperbaiki, tetapi juga membuka peluang baru untuk perbaikan dan inovasi ke depan." tuturnya. 

Berita Lainnya
×
tekid