sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ketika Sri Mulyani mengusulkan asuransi terumbu karang

Populasi terumbu karang di Indonesia adalah yang terbesar di dunia

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 08 Okt 2018 09:43 WIB
Ketika Sri Mulyani mengusulkan asuransi terumbu karang

Menko Maritim Luhut Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, beserta Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde berpartisipasi pada acara pemulihan dan penanaman kembali terumbu karang. 

Lagarde menyampaikan, ada hubungan antara perilaku manusia terhadap alam dengan bencana alam. Terutama pada masa perubahan iklim seperti saat ini. 

Oleh sebab itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga turut hadir dalam kesempatan itu, memberikan ide baru untuk mengasuransikan ekosistem laut di Indonesia sebagai aset dunia. 

Seperti diketahui, populasi terumbu karang di Indonesia adalah yang terbesar di dunia dan aktivitas masyarakat bisa merusah terumbu karang tersebut. 

"Kegiatan ini membuat saya berpikir bagaimana membuat asuransi terhadap terumbu-terumbu karang ini. Kita akan diskusikan sebagai asuransi terhadap aset dunia karena terumbu karang bukan saja milik Indonesia.Tetapi juga milik dunia," ucap Sri Mulyani. 

Luhut juga menambahkan, melindungi wilayah laut dan isinya, sebaiknya melihat sebagai investasi, dan bukan hanya berbasis lahan. 

"Yang ramai dibicarakan saat ini, bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat mengalihkan risiko kepada pihak ketiga untuk melindungi lingkungan laut. Artinya, mengasuransikan wilayah laut Indonesia. Apalagi 95% lautan dunia belum dieksplorasi," ucap Luhut.  

Lagarde pun menyambut baik apa yang disampaikan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia dan Menko Luhut.

Sponsored

"Ini untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik. Dimulai dari sesuatu, membuat kita sadar, menghormati lingkungan dan melindungi lingkungan," sambut Lagarde.

Sebelumnya The Nature Conservancy dan Pusat Pemantauan Konservasi Dunia (UNEP), melakukan studi yang menyatakan, lebih dari 90% karang dunia akan lenyap pada 2050. 

Indonesia memiliki 27,95% dari total karang terumbu karang di dunia, dengan lebih dari 569 jenis karang. Inisiatif Terumbu Karang Internasional telah mendeklarasikan 2018 sebagai 'Tahun Internasional Terumbu Karang'.

Ekosistem terumbu karang berperan penting sebagai tempat berkembang biak dan  memberi makan biota laut. Untuk kehidupan manusia, terumbu karang dapat dimanfaatkan untuk farmasi serta pariwisata.

Menko Luhut sekaligus ketua pelaksana annual meeting IMF-World Bank 2018 di Bali mengungkapkan, pada pertemuan IMF-WB ini, selain kegiatan utama ada banyak hal yang dilakukan. 

Selain kegiatan untuk merawat ekosistem laut, delegasi IMF-WB juga mendonasikan bantuan ke beberapa wilayah di Indonesia yang terpapar bencana. Luhut menenkankan agar tidak melihat jumlah sumbangan yang diberikan. 

"Terpenting adalah niat dan simpati yang diberikan kepada masyarakat terkena bencana," ujarnya. 

Lagarde juga menyampaikan duka mendalam terhadap korban bencana alam di Lombok dan Sulawesi. Kata dia, IMF terjun langsung menengok para korban di Palu, Sulawesi, dan Lombok. 

"Atas nama IMF, memberikan dukungan kepada masyarakat Indonesia yang menderita karena bencana alam yang baru saja terjadi di Lombok dan Sulawesi. Perwakilan saya kemarin telah berkunjung ke Palu bersama Pak Luhut. Saya juga akan pergi ke Lombok untuk menyampaikan sumbangan," ujar Lagarde seperti dikutip dalam siaran resmi Kemenko Martim, Minggu (7/10). 

Berita Lainnya
×
tekid