sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KNTI apresiasi rencana Kota Semarang bangun TPI

Namun, pemkot diharapkan juga mendirikan SPBN dekat sandaran perahu nelayan.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Sabtu, 02 Mei 2020 18:47 WIB
KNTI apresiasi rencana Kota Semarang bangun TPI

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengapresiasi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), membangun tempat pelelangan ikan (TPI). Pangkalnya, sarana penunjang aktivitas nelayan yang eksis kurang mendukung.

"Padahal dengan adanya TPI yang layak, aktivitas perikanan bisa berkontribusi pendapatan kepada pemerintah," ujar Humas DPD KNTI Kota Semarang, Hendra Wiguna, melalui keterangan tertulis kepada Alinea.id, Sabtu (2/5).

Kendati demikian, KNTI berharap, Pemkot Semarang juga membangun stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) dekat sandaran perahu. "Agar nelayan mudah mengaksesnya."

Selain itu, pemkot diharapkan turut mendorong anggota keluarga nelayan menggenjot pertumbuhan ekonomi sektor perikanan. Misalnya, memberdayakan istri atau anak-anak nelayan dalam pengolahan hasil perikanan.

"Penyerapan atau pemasaran hasil produksinya pun jangan sampat luput dari perhatian," kata Hendra.

Jika dikembangkan, dirinya berkeyakinan, dapat menambah pendapatan keluarga nelayan. Dus, akan menyumbang pendapatan daerah serta meningkatkan sektor industri dan perdagangan bidang perikanan.

KNTI mendorong demikian, karena "Kota Atlas" merupakan kota tua di pesisir pantai utara (pantura) Jawa. Pun sebelum Indonesia merdeka, aktivitas perekonomian di pesisir sudah ramai.

"Tak heran jika sampai sekarang, aktivitas transportasi, akomodasi, mobilitas orang, hingga aktivitas perdagangan ramai di wilayah pesisir. Mulai dari pelabuhan peti kemas, bandara, hingga terminal bus dan kereta turut membentuk budaya masyarakat pesisir yang dinamis," paparnya.

Sponsored

Alasan lainnya, nelayan dan pembudi daya yang ada bukan generasi pertama. Mereka telah turun-temurun hidup dan menghidupi Kota Semarang. "Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 (coronavirus baru) yang belum pasti kapan akan berakhir," jelasnya.

"Dirgahayu Kota Semarang yang ke-473. Semoga ke depan, Kota Semarang dapat menjadi percontohan dalam membangun kota pesisir dan kesejahteraan masyarakat pesisir," tutup Hendra. Hari Jadi Kota Semarang diperingati setiap 2 Mei per 1547.

Berita Lainnya
×
tekid