sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Konsumsi listrik rumah tangga dan industri mulai pulih

Konsumsi listrik tidak hanya meningkat di kalangan rumah tangga, tetapi juga di kalangan industri.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Kamis, 24 Feb 2022 14:19 WIB
Konsumsi listrik rumah tangga dan industri mulai pulih

Pandemi Covid-19 membuat konsumsi energi sempat anjlok akibat berbagai pembatasan yang dilakukan pemerintah demi mencegah penyebaran virus tersebut. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara I Pahala Mansury mengatakan, memasuki 2022 konsumsi energi sudah mulai pulih.

Menurutnya, energi yang memiliki konsumsi listrik menjadi salah satu yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan. Konsumsi energi ini, menurutnya, tidak hanya di sektor rumah tangga saja, namun juga dari sektor industri dan bisnis.

"Namun di sektor kelistrikan dari industri dan bisnis pertumbuhan lebih rendah dari yang awal kita perkirakan di awal saat pembentukan RUPTL sebelumnya," ucapnya dalam Energy Outlook 2022, Kamis (24/2).

Rendahnya penjualan listrik di sektor industri dan bisnis, dia sebut, menjadi tantangan tersendiri bagi PT PLN (Persero). Hal itu lantaran rendahnya penjualan listrik yang berdampak pada kelebihan pasokan di Indonesia.

"Bagaimana mendorong supaya konsumsi listrik nasional dari industri dan bisnis bisa dinaikkan tapi juga konsumsi rumah tangga bisa dinaikkan," ujarnya.

Konsumsi listrik, kata Pahala, dalam beberapa tahun ke depan di sektor transportasi akan meningkat. Seiring dengan transisi pemakaian kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke listrik.

Lebih lanjut dia mengatakan, pekerjaan rumah PLN tidak hanya mendorong peningkatan konsumsi listrik, namun juga menurunkan emisi.  

"Supaya kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) meningkat dalam hal kontribusi dari total produksi energi nasional. Diharapkan di 2050 nanti jumlah EBT capai 309 juta ton oil ekuivalen," tuturnya.

Sponsored

Agar bisa meningkatkan ketahanan energi, menurutnya, BUMN perlu melakukan beberapa hal dan strategi. Bagaimana mendorong investasi memastikan adanya suplai energi domestik bisa dipenuhi.

"Hal kedua tantangannya adalah bagaimana pemenuhan energi dan investasi tadi akan bisa memenuhi target turunkan jumlah emisi di tahun 2030, Indonesia canangkan turunkan emisi 29% dan di 2060 net zero emisi," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid