sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB capai 17,83%

Selain menjaga keberlangsungan usahanya, pemerintah juga menekankan pada penerapan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penularan.

Hermansah
Hermansah Senin, 24 Agst 2020 07:47 WIB
Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB capai 17,83%

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan, pemerintah bertekad menjaga aktivitas sektor industri manufaktur di tengah dampak pandemi Covid-19. Sebab, sektor strategis ini terbukti menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Oleh karena itu, selain menjaga keberlangsungan usahanya, pemerintah juga menekankan pada penerapan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penularan virus korona baru.

“Pada triwulan II-2020, industri pengolahan nonmigas mengalami kontraksi sebesar 5,74%. Namun demikian, kontribusinya terhadap PDB masih terbesar dengan capaian 17,83%,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Selanjutnya, ekspor sektor industri pada periode Januari-Juli mengalami surplus sebesar US$5,19 miliar. Sedangkan investasi sektor industri pada semester I-2020 mengalami peningkatan 23,9% menjadi sebesar Rp 129,56 triliun bila dibandingkan periode yang sama pada 2019.

“Capaian-capaian positif di sektor industri harus kita jaga dan kinerjanya terus ditingkatkan,” ujarnya.

Agus menilai, sejumlah aktivitas ekonomi mulai meningkat pada Juni 2020. Salah satunya ditunjukkan oleh Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang pada Juli 2020 mencapai level 46,9, naik dari bulan sebelumnya sebesar 39,1. Selanjutnya, utilisasi industri sekarang sudah mendekati 55%. Sebelum pandemi Covid-19, utilisasi rata-rata sektor manufaktur berkisar pada 75%, dan sempat menurun hingga 40%.

Dua hal tersebut merupakan indikator yang cukup substantial bagi Kemenperin.

“Ini merupakan salah satu yang didorong, mudah-mudahan di akhir tahun utilisasi sektor industri bisa mencapai 60%,” ungkap Menperin.

Berkaitan dengan pengembangan sentra IKM, Kemenperin akan memfasilitasi matchmaking antara produk dari petani dan nelayan agar terserap oleh IKM. Ini menindaklanjuti perintah Presiden daam rangka fasilitasi program Beli Produk Rakyat.

Sponsored

"Pada 2020 ini terselenggara kegiatan di empat lokus. Kami mengusulkan anggaran program tersebut sebesar Rp174 Miliar pada 2020, yang akan melibatkan 90 IKM dengan target 540 tenaga kerja,” papar Menperin.

Program selanjutnya yang diusulkan oleh Kemenperin, yakni pembangunan digital capability center atau Pusat Informasi Digital Industri 4.0 (PIDI 4.0) agar bisa selesai tepat waktu, karena didukung dengan minat industri-industri berskala besar untuk berpartisipasi di dalamnya. Sambil menunggu pembangunan fisik PIDI 4.0, Kemenperin juga telah membangun satelit PIDI 4.0 di berbagai daerah.

Selain itu, Kemenperin mengakselerasi pembangunan kawasan industri Teluk Bintuni. Menurut Agus, pihaknya mengusulkan agar program pengembangannya bersifat multiyear menggunakan APBN. “Kami menargetkan, pembangunan infrastruktur bisa dilakukan pada 2021 dan para tenant bisa mulai berproduksi di 2023,” pungkas Menperin.

Berita Lainnya
×
tekid