sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih Aneka Tambang melonjak 495% di tengah pandemi

Lonjakan laba bersih tersebut tidak diikuti dengan kinerja penjualan yang moncer. Penjualan Antam turun 16,34% sepanjang 2020.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 15 Mar 2021 15:45 WIB
Laba bersih Aneka Tambang melonjak 495% di tengah pandemi

Emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan lonjakan laba bersih selama pandemi Covid-19. Selama 2020, Aneka Tambang atau Antam mencatatkan lonjakan laba bersih hingga 495% secara tahunan.

Dalam laporan keuangannya, Antam melaporkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pada 2020 sebesar Rp1,149 triliun. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan pada 2019 yang hanya mencapai Rp193 miliar.

Dengan lonjakan laba bersih tersebut, laba bersih per saham dan dilusian Antam pun ikut terkerek menjadi Rp47,83, dari Rp8,07.

Akan tetapi, lonjakan laba bersih tersebut tidak diikuti dengan kinerja penjualan yang moncer. Penjualan emiten berkode ANTM ini tercatat menurun 16,34% menjadi Rp27,3 triliun pada 2020, dibandingkan dengan Rp32,7 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Dalam rincian laporan keuangan Antam, hampir seluruh penjualan komoditas Antam tertekan pada 2020. Tercatat, penjualan komoditas emas menurun 13,83% pada 2020, menjadi Rp19,3 triliun, dibandingkan Rp22,46 triliun secara yoy.

Kemudian, penjualan komoditas feronikel Antam juga ikut turun 4,37% dari Rp4,87 triliun pada 2019, menjadi Rp4,65 triliun pada 2020. Penurunan penjualan terbesar dialami oleh komoditas bijih nikel sebesar 49,58% menjadi Rp1,8 triliun pada 2020, dari Rp3,7 triliun pada 2019.

Adapun per 31 Desember 2020, jumlah aset perseroan tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp31,7 triliun, dari Rp30,1 triliun secara tahunan. Kemudian, jumlah liabilitas perseroan tercatat naik menjadi Rp12,6 triliun dari Rp12 triliun.

Sementara jumlah ekuitas perseroan juga meningkat per 31 Desember 2020 menjadi Rp31,7 triliun, dari Rp30,1 triliun per 31 Desember 2019.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid