sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Marwan Jafar: Kurangi impor, berdayakan produk domestik

pengurangan impor komoditas bisa dilakukan dengan cara memprioritaskan penggunaan atau pasokan barang sejenis di dalam negeri.

Hermansah
Hermansah Rabu, 05 Agst 2020 18:00 WIB
Marwan Jafar: Kurangi impor, berdayakan produk domestik

Pandemi Covid-19 yang terus menggerogoti sejumlah sektor ekonomi bangsa, harus menjadi momentum untuk membenahi atau memulai upaya mengurangi importasi beberapa komoditi barang yang dikonsumsi langsung warga masyarakat. Khususnya importasi bahan pangan seperti beras, gula, kedelai, bawang putih dan sebagainya.

Kenapa demikian? Sebab, pengurangan impor komoditas bisa dilakukan dengan cara memprioritaskan penggunaan atau pasokan barang sejenis di dalam negeri. Upaya ini diyakini bisa mendorong bergeraknya sektor riil atau produktif di kalangan masyarakat. 

Anggota Komisi VI DPR Marwan Jafar, menuturkan, sungguh ironis bila di masa pandemi Covid-19 volume dan nilai importasi beberapa komoditas pangan tidak berkurang, atau sama seperti halnya saat kondisi sebelum serangan virus Corona.

"Mestinya sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, serta sejumlah sektor UMKM dan ekonomi kreatif dapat mengganti atau mensubstitusi beberapa komoditi impor yang bernilai dan bervolume besar serta amat menguras devisa negara," ujar mantan Menteri Desa-PDTT ini. 

Sponsored

Berbagai negara juga menunjukkan keseriusan pada sektor agrobisnis dan agroindustri yang terbukti berkontribusi besar memperkuat fondasi perekonomian bangsa.

"Lebih dari itu, sinergi kedua sektor dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan, juga hampir dipastikan bakal berpengaruh positif pada berbagai lini perekonomian. Mulai dari penyerapan tenaga kerja, masuknya sejumlah investor, memperkuat posisi cadangan devisa negara hingga berkontribusi signifikan terhadap penerimaan fiskal serta pendapatan warga masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi nasional," tandas Marwan Jafar yang juga mantan Ketua Fraksi PKB di DPR. 

Namun Ia mengaku masih bisa mengerti atau memberi pengecualian jika importasi dilakukan pada barang atau bahan baku yang memang tidak tersedia atau sulit didapat di dalam negeri. Misalnya untuk dunia industri dan sektor manufaktur.

Berita Lainnya
×
tekid