sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Melantai perdana, saham Satria Antaran Prima naik 49,6%

61,5% dana IPO SAPX akan digunakan untuk membayar pinjaman perusahaan.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 03 Okt 2018 10:28 WIB
Melantai perdana, saham Satria Antaran Prima naik 49,6%

PT Satria Antaran Prima Tbk. resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/10).

Perusahaan dengan kode saham SAPX, merupakan perusahaan ke-38 yang melantai pada tahun 2018, dan ke-601 yang melantai sepanjang BEI berdiri.

Perusahaan di bidang jasa titipan, ekspedisi, dan pergudangan, transportasi dan pengangkutan, percetakan, keagenan, outsourcing, dan transaksi keuangan ini, melepas 433.333.300 saham, atau setara dengan 52% dari modal yang di tempatkan dan disetor penuh setelah Initial Public Offering (IPO).

SAPX menetapkan harga Rp250 per saham. Pada masa bookbuilding, saham yang dipatok berada pada rentang harga Rp220-Rp260. Dengan demikian, total dana yang diserap oleh perusahaan melalui hajatan ini sejumlah Rp108 miliar.

"Diharapkan dengan tercatatnya PT Satria Antaran Prima dapat menjadi pilihan investasi bagi investor," tutur Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Gedung BEI, Rabu (3/10).

Pada pencatatan perdana, saham SAPX pada posisi stagnan atau tidak ada transaksi. Setelah pukul 09.03 WIB, naik 49,6% atau 124 poin ke level ke Rp374. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 1 lot, dan menghasilkan nilai transaksi Rp37.400.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari investor, regulator, dan masyarakat, terhadap IPO SAP Express yang menyuntikkan semangat baru bagi manajemen dan seluruh karyawan. Dengan harga penawaran tersebut, kita memberikan ruang bagi perkembangan nilai perusahaan setelah listing, dengan tetap memperhatikan kebutuhan penggunaan saat ini," ujar Presiden Direktur SAP Express, Budiyanto Darmastono. 

Perusahaan akan menggunakan 61,5% dana IPO untuk membayar pinjaman perusahaan, yaitu obligasi konversi yang diterbitkan pada 2016. Perusahaan akan melunasi pinjaman tersebut meski jatuh tempo pada 2021.

Sponsored

Adapun sisa dana IPO sebesar 38,5%, akan digunakan perusahaan untuk modal kerja. Hingga 2019 mendatang,, perseroan berencana membangun 1.000 outlet baru yang sebagian besarnya akan dibangun di Jawa. Saat ini, perusahaan sudah memiliki 200 outlet yang tersebar di seluruh provinsi.

Pada 2018, perusahaan menargetkan pendapatan hingga Rp250 miliar, dengan banyaknya pelanggan baru dari ecommerce seperti JD.ID dan Zalora. Perseroan juga menargetkan kenaikan pendapatan yang lebih besar dari Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Artha Sekuritas Indonesia, PT KGI Sekuritas Indonesia, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, serta PT Onix Sekuritas, sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Berita Lainnya
×
tekid