sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mendag optimistis harga kedelai berangsur turun dan stabil

Per 13 Januari 2023, harga kedelai secara internasional sebesar US$14,99 per bushel. Harga ini turun 0,2% dibandingkan awal Januari 2023.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Senin, 16 Jan 2023 19:21 WIB
Mendag optimistis harga kedelai berangsur turun dan stabil

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan, sebanyak 56.000 ton kedelai, akan segera beredar di pasaran. Tujuannya, untuk memudahkan para pengrajin tahu tempe dan produk olahan kedelai lainnya bisa tetap memperoleh bahan baku dengan harga terjangkau.

Hal ini Zulhas sampaikan saat mengunjungi pabrik PT Bungasari Flour Mills Indonesia di Cilegon, Banten pada Minggu (16/1). Ia menyampaikan, untuk harga per kilogram (kg) nya, kedelai tersebut dihargai Rp12.000.

“Selanjutnya dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp11.000 per kg nya. Program ini merupakan kelanjutan program bantuan kedelai pemerintah yang dilanjutkan Badan Pangan Nasional/NFA. Mudah-mudahan pada Januari, Februari, Maret menjelang puasa dan Lebaran, harga kedelai berangsur turun dan stabil,” tutur Zulhas dikutip dari keterangan resminya, Senin (16/1).

Zulhas pun mengapresiasi pengusaha yang telah mendatangkan kedelai. Menurutnya, pengusaha sebisa mungkin efisien dalam mendatangkan kedelai, sehingga harga kedelai akan menjadi lebih bagus.

“Saya sudah mengusulkan agar subsidi berupa harga diberikan langsung pada importir,” ujarnya.

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), per 13 Januari 2023, harga kedelai secara internasional sebesar US$14,99 per bushel. Harga ini turun 0,2% dibandingkan awal Januari 2023. Sedangkan berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan (Kemendag), pada 12 januari 2023, Harga kedelai di tingkat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia tercatat sebesar Rp13.175 per kg. Nilai ini turun 3,3% dibandingkan bulan lalu. Sementara itu, di tingkat importir harga kedelai tercatat sebesar Rp12.000 per kg.

Lebih lanjut, Kepala NFA, Arief Prasetyo yang juga turut hadir dalam kesempatan yang sama menyampaikan, kedelai tersebut harus segera didistribusikan sehingga pengrajin olahan kedelai juga bisa segera menggunakannya.

“Di sini ada Gabungan Koperasi PRodusen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Bulog, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI), teman-teman kita ini nanti untuk bantu mempercepat distribusi juga, karena kita tidak bisa sendiri. Ini waktunya kolaborasi baik pemerintah maupun sisi bisnisnya,” ujar Arief.

Sponsored

Arief menjelaskan, produksi kedelai nasional masih belum bisa memenuhi permintaan dalam negeri sehingga diperlukan impor. Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan yang dihimpun NFA, produksi kedelai dalam negeri pada 2023 diperkirakan 289.000 ton, sementara kebutuhan kedelai nasional sekitar 248.000 ton per bulan.

“Kedatangan kedelai dari luar ini bukan berarti menunjukan kita proimpor. NFA bersama Kemendag, Bulog, serta asosiasi telah sepakat meprioritaskan pemenuhan kebutuhan harus dari dalam negeri. Kondisinya sekarang produksi dalam negeri masih belum mencukupi, maka pemerintah harus menyiapkan solusinya. Memang masih ada beberapa komoditas pangan yang bergatung pada impor karena kebutuhan masih lebih tinggi dibanding produksi dalam negeri, salah satunya kedelai,” tutur Arief. 

Berita Lainnya
×
tekid